TangerangNews.com

Pasca Didemo, Kantor KPU Kembali Lengang

| Minggu, 28 Juli 2013 | 16:22 | Dibaca : 984


Kantor KPU terlihat lengang (tangerangnews / Rangga)


TANGERANG-Kantor KPU Kota Tangerang di Jalan Nyimas Melati, Kecamatan Tangerang, terlihat lengang. Setelah sebelumnya didemo ratusan massa pendukung bakal calon wali kota dan wali wali kota Tangerang Arief R Wismansyah – Sachrudin yang protes lantaran pasangan tersebut tidak lolos menjadi calon.
 
Pantauan di lapangan, situasi Kantor KPU terlihat seperti biasa saat hari libur. Ketua dan Komisioner KPU Kota Tangerang juga tidak bertugas di kantor sejak tadi pagi. Puluhan personel polisi dari Polres Metro Tangerang dan Brimob dari Polda Metro Jaya yang sebelumnya berjaga sudah tidak tampak, yang ada hanya beberapa petugas saja.
 
 
Seperti diketahui, Kantor KPU Kota Tangerang didemo ribuan massa pendukung Arief-Sachrudin sejak Kamis-Sabtu, pasca diumumkannya kandidat bakal calon yang lolos menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang.
 
Massa sempat bertahan di KPU hingga dini hari, menuntut KPU menganulir keputusannya. Massa bubar setelah Ketua KPU membuat surat penyataan atas nama pribadi untuk meninjau ulang keputusan terhadap pasangan Arief-Sachrudin.
 
Puncak kemarahan massa terjadi saat rapat pleno KPU Kota Tangerang dengan agenda pengambilan nomor urut para calon yang lolos. Para pendukung pasangan Areif-Sachrudin sempat dicegah masuk ke depan gedung KPU oleh petugas polisi guna mencegah bentroknya dua kubu pasangan yang berbeda. Yakni dengan pendukung pasangan Abdul Syukur, adik wali kota Tangerang yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang yang berpasangan dengan Hilmi Fuad, Ketua DPD PKS Kota Tangerang.
 
Tetapi massa Arief-Sachrudin justru memutar dan menyerang gedung KPU melalui pintu belakang. Mereka pun menyerang dengan melamparkan batu secara bertubi-tubi ke arah ruang rapat yang berada di lantai tiga saat pengambilan nomor urut berlangsung.
 
Terjadi bentorkan antara polisi dengan massa pendukung hingga polisi menembakan puluhan gas air mata. Massa akhirnya membubarkan diri setelah dipukul mundur.(RAZ)