TangerangNews.com

Bocah 8 Tahun Penderita HIV Butuh Bantuan

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 3 Oktober 2013 | 18:48 | Dibaca : 3820


Riska bocah 8 tahun yang terjangkit virus HIV/AIDS (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



TANGERANG-Riska, 8, warga Perumnas I, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, terjangkit HIV/AIDS yang ditularkan dari orangtuanya. Kini dia dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang akibat virus tersebut.

Meski sudah dua bulan dirawat di Pariviun Kemuning RSUD, Riska belum mendapat tindakan operasi untuk mengeluarkan cairan yang ada di paru-parunya dengan alasan tidak adanya alat medis dan dokter spesialis yang mendukung.

Menurut Ayah Riska, Wawan Kurniawan, anaknya harus mendapat operasi torak bagi paru-parunya. Karena, menurut keterangan dokter yang merawatnya, sudah terdapat banyak cairan yang menggenangi paru-paru Riska yang harus segera dikeluarkan.

"Kalau tidak dioperasi kondisi riska tidak akan membaik," ujarnya, Kamis (3/10).

Riska dirawat menggunakan pelayanan Multiguna. Namun, pihak rumah sakit belum juga mengambil tindakan operasi karena keterbatasan alat medis. Sehingga Riska dirujuk ke RSCM, Jakarta.

"Katanya harus dibawa ke RSCM. Kalau disini tidak ada alatnya. Cuma disana yang ada," ungkap Kurniawan.

Meski sudah mendapatkan gambaran tentang kondisi Riska, tetap saja korban tidak bisa segera dirujuk ke RSCM karena kamar disana penuh. Sehingga Riska hanya mendapat perawatan seadanya di RSUD Kabupaten Tangerang.

"Dari awal riska dirawat cuma gini-gini aja. Hanya ganti selang untuk ngeluarin cairannya. Mau operasi harus ke RSCM. Tapi belum juga dirujuk. Alasannya kamar disana penuh," tukasnya.

Hal yang dialami Riska ini mendapat perhatian dari Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Kota Tangerang yang fokus pada penanganan HIV/AIDS. Mereka mencoba membantu Riska cara menggalang dana dan mengupayakan segala cara alternatif untuk menyembuhkan bocah malang tersebut.

Bahkan, jika Dinkes begerak lamban, pihaknya akan mengancam segera membawa paksa Riska dari rumah sakit tersebut untuk pindah ke RSCM.

Koordinator KSD Angga Kristian mengatakan, jika Dinas Kesehatan kota Tangerang begerak lamban, pihaknya akan mengancam segera membawa paksa Riska dari rumah sakit tersebut untuk pindah ke RSCM.

"Kami akan menekan pihak Dinkes agar mau membatu dan memastikan Riska bisa dirawat di RSCM. Karena Riska harus segera dapat pertolongan. Dan kalau dinkes kami akan bawa paksa riska dari rumah sakit," tegasnya.

Sementara itu, Heni Herlina selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyebaran Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangerang menampik jika pihaknya dituding tidak melakukan penanganan kepada Riska.

"Kalau tadi saya lihat semua sudah sesuai prosedur penanganan. Hanya saja memang pasien belum bisa dioperasi. Karena memang keterbatasan fasilitas yang kita miliki. Jadi mau tidak mau harus dirujuk ke RSCM," ujarnya.

Heni juga menegaskan, jika Riska di bawa pulang paksa, maka Dinkes Kota Tangerang tidak akan bertanggung jawab lebih lanjut soal biaya perawatan Riska.

"Dia ini kan warga kota Tangerang yang pakai program multiguna. Jadi 100 persen sudah menjadi tanggung jawab kami. Hanya saja semua aturan dan prosedurnya harus dipatuhi. Kalau tidak, atau dibawa pulang paksa, secara otomatis kami sudah tidak akan bertanggung jawab lagi soal biaya perawatan pasien," tegas Heni.