TANGERANG-Tokoh masyarakat yang menyatakan keprihatinan atas berlarut-larutnya sengketa Pilkada Kota Tangerang terus bertambah.
Setelah sebelumnya mantan Wali Kota Tangerang HM. Thamrin serta sejumlah pakar hukum tata negara dan pengamat politik mengutarakan rasa prihatin sekaligus keheranannya.
Kali ini juga datang dari tokoh ormas Islam terbesar Nahdlatul Ulama, KH. Ma’ruf Amin. Bahkan, dia mendoakan agar Ketua MK, Hamdan Zoelva bersikap lurus dalam menangani sengketa Pilkada Kota Tangerang.
Keheranan tokoh yang juga duduk sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu didasari sikap MK tak kunjung memutuskan perkara tersebut. Padahal sebagaimana fakta yang ia ketahui, permasalahan yang menyangkut hukum dan administrasi di Pilkada Kota Tangerang semuanya sudah selesai.
Permasalahan hukum sudah diputuskan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banten yang menolak gugatan pasangan yang kalah, dan masalah administrasi yang menjadi tugas KPU Banten atas perintah Mahkamah Konstitusi sudah tuntas dijalankan. Berdasarkan pertimbangan itu, MK semestinya segera memutus perkara itu.
“Tapi kenapa ini belum diputuskan oleh MK. Padahal kalau menurut saya permasalahan sudah selesai, jadi tinggal MK memutuskan,” kata KH. Ma’ruf.
Di luar alasan hukum dan administrasi, KH. Ma’ruf Amin juga menyoroti soal pelaksanaan Pilkada Kota Tangerang yang dilaksanakan pada 31 Agustus lalu.
Menurut dia, Pilkada sudah diiikuti oleh semua pasangan calon dengan tingkat partisipasi masyarakat Kota Tangerang yang menyalurkan hak pilihnya cukup tinggi. Dan dari proses itu, sudah diketahui siapa yang menjadi pilihan mayoritas masyarakat.
“Menurut saya karena Pilkada sudah selesai dan siapa yang diinginkan masyarakat sudah diketahui, jadi hal itu juga menjadi pertimbangan MK dalam memutuskan,” tambahnya.
Dengan masih belum adanya putusan MK, pengasuh salah satu pesantren terbesar di Banten ini khawatir akan menimbulkan kecurigaan masyarakat kepada MK. Bisa jadi masyarakat akan menduga-duga bahwa memang ada sesuatu di balik putusan yang tak kunjung diketok MK.
“Bisa jadi masyarakat akan merasa ada yang aneh dengan kasus ini. Lah masalahnya sudah selesai, tapi MK kok tidak segera memutuskan,” ulasnya.
Kyai Ma’ruf berharap, pasca terpilihnya ketua MK yang baru, Hamdan Zoelva, kinerja lembaga yang berdiri sejak tahun 2003 lalu ini semakin meningkat. Kepercayaan masyarakat yang sempat terkikis gara-gara terungkapnya kasus Akil Mochtar, bisa kembali pulih. Apalagi secara pribadi, KH. Ma’ruf Amin mengenal dengan baik sosok Hamdan Zoelva yang dinilainya sebagai pribadi yang lurus dan tidak mau neko-neko.
“Mudah-mudahan saya berharap bahwa Hamdan Zoelva yang sekarang masih sama seperti yang dulu.
Karena yang saya tahu, Hamdan Zoleva adalah orang yang lurus-lurus saja. Oleh sebab itu, saya tetap mendoakan di bawah kepemimpinan yang baru sekarang, MK kembali lurus dan dipercaya masyarakat,” tutupnya.