TangerangNews.com

Ratusan Buruh Kepung Gedung Puspem Kota Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 20 November 2013 | 17:18 | Dibaca : 1660


Buruh dihadang petugas polisi di Pemkot Tangerang (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



TANGERANG-Ratusan buruh dari berbagai serikat yang tergabung dalam Komite Aliansi Buruh Tangerang (KABUT) Bergerak berdemo di depan Gedung Pusat Pemerintah (Puspem) Kota Tangerang, Rabu (20/11). Kedatangan mereka hendak mengawal rapat pleno keputusan Upah Minimum Kota (UMK) 2014.

Para buruh ini berkumpul di gedung Puspem sejak pukul 10.00 WIB. Mereka berorasi sambil membawa atribut serikat buruh dan pengeras suara.

Koordinator aksi, Sasmita mengatakan, pihaknya menuntut Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Tangerang menetapkan UMK 2014, sebesar Rp 3,7 juta/bulan  atau naik 50 persen dari tahun lalu. Mereka menolak penetapan UMK mengacu pada Upah Minimum Propinsi (UMP) DKI Jakarta 2014 yang sebesar Rp 2.441.300/bulan.

"DKI hanya naik Rp 241.300, dari UMK 2013 sebesar Rp2,2 juta. Kalau DKI jadi Barometer pengupahan seluruh Indonesia, tetap tidak akan mampu menutupi kebutuihan," pungkasnya.

Menurut Sasmita, pihaknya tetap pada tuntutan sebesar  Rp 3,7 juta. Mereka akan terus mengawal pleno UMK hingga tuntutan mereka terpenuhi.

"Kita tidak akan terpengaruh upah dari daerah lain. Kita tidak mau mengacu pada DKI, karena pemimpin di sana belum menunjukkan kualitasnya mewaliki kaum buruh," katanaya.

Jika tuntutan mereka tidak terpenuhi, para buruh mengancam akan melakukan mogok kerja untuk melumpuhkan ekonomi di Kota Tangerang. "penentuan nasib buruh tahun 2-14 ditentukan hari ini. Kami akan kawal, sampai pagi kalau perlu. Kalau sampai Deadlock, kita semua kan turun ke jalan," tukasnya.

Sampai saat ini, Depeko Tangerang yang terdiri dari Dinas Tenaga Kerja, Pengusaha dan Serikat Buruh masih melakukan rapat pleno penentuan UMK 2014 di ruang Badan Musyawarah, DPRD Kota Tangerang.