TangerangNews.com

Eks Anggota KPU Tangerang Harap Pane Cs Bisa Selesaikan Pekerjaan

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 30 Desember 2013 | 19:52 | Dibaca : 1175


Ketua KPU Kota Tangerang Sanusi Pane (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



TANGERANG-Komisioner KPU Kota Tangerang periode 2013-2018 diharapkan dapat meneruskan sejumlah pekerjaan yang masih semerawut yang belum diselesaikan komisioner KPU sebelumnya. Hal itu dikatakan Mantan Komisioner KPU Kota Tangerang Periode 2008-2013 Eddy Hafas, saat acara lepas sambut di Kantor KPU Kota Tangerang, Senin (30/12).

 “Semoga komisioner yang baru bisa meneruskan pekerjaan kami yang masih berantakan. Memang  banyak yang belum rapih, seperti masalah data pemilih yang tidak beres-beres sampai sekarang,” ujarnya. 

 Eddy Hafas menyampaikan pesan dan kesannya mewakili mantan Ketua KPU Kota Tangerang Syafril Elain yang tidak hadir dalam acara tersebut. Dia juga menyampaikan memohon maaf  kepada sekretariat KPU, para PPK dan PPS.

“Kami mohon maaf yang sebesar besarnya dan terima kasih atas kerjasamanya dnegan seluruh pihak yang membantu kami. Saya juga ucapkan selamat bekerja kepada komisioner yang baru,” ujarnya.

 Plt Sekda Rakhmansyah mengatakan, bahwa acara lepas sambut ini merupakan budaya yang baik dalam membentuk kekompakan dan kebersamaan antara KPU dan seluruh pihak terkait. Dia juga mengingatkan kepada komisioner KPU untuk mempersiapkan diri dalam menhadapi kegiatan yang besar yakni Pileg dan Pilpres.
 
“Untuk menghadapi kegiatan ini harus ada sinergisitas baik antara komisioner, maupun Pemerintah Kota Tangerang dan jajaran instansi lain. Saya harap didalam pelaksanaannya tidak mengecewakan dan bisa melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
 
Sementara Ketua Divisi Teknis dan Hubungan Masyarakat KPU Kota Tangerang Banani Bahrul mengatakan, tugas yang dinilai masih semerawut oleh komisioner KPU lama akan menjadi evaluasi pihaknya.
 
“Kalau memang itu diakui semerawut, kita akan evaluasi kendalanaya dilevel mana, apa di pola komunikai antara komisioner atau karena hal lain. Kita tidak menganggap kesemerawuran itu sebagai celah yang harus kita korek, tapi bagaimana supaya kita untuk memperbaiknya,” tukasnya.