TangerangNews.com

Rampok Bersenpi Satroni Gudang Rokok di Tanah Tinggi

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 5 Januari 2014 | 18:59 | Dibaca : 2289


Lokasi gudang rokok yang dirampok (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



TANGERANG-Kawanan rampok diduga bersenjata api (senpi) menyatroni gudang distributor rokok merk Apache di Komplek Kehakiman, Jalan Kumdang 1, RT 5/13, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Jumat (3/1) malam lalu.

Namun, mereka gagal menggasak uang dari brankas, sehingga mereka hanya mengambil satu unit laptop dan empat unit ponsel milik karyawan.

Sugeng, sekuriti gudang mengatakan, pelaku yang berjumlah lima orang datang menggunakan mobil jenis kijang. Awalnya mereka mengaku tamu, namun saat dia membukakan pintu pagar, salah satu pelaku langsung menodongkan senpi jenis revolver ke kepalanya.

 “Awalnya, saya enggak ngeliat mereka bawa senjata, karena pintu pagar tinggi, jadi saya kira tamu. Mereka datang saat karyawan sedang bertugas mengantar rokok. Di toko cuma ada saya sama bagian gudang Nur Mega. Selain bawa senpi, ada juga yang bawa samurai dan celurit,” katanya, Minggu (5/2).

 Kemudian para pelaku menggiring korban ke dalam gudang. Mereka meminta korban Sugeng dan Nur Mega menunjukkan brankas tempat menyimpan uang setoran. Keduanya pun sempat diancam akan dibunuh jika melawan.

“Tangan kami diikat pakai sumbo kompor dan mata ditutup pakai kain. Saya sempat diinjak pelaku, kalau Nur Mega dipukuli. Kita cuma bisa diam, takut ditembak,” papar Sugeng.

 Pelaku sempat berusaha membongkar brangkas.Namun ternyata tidak ada uang di dalamnya. Akhirnya mereka menggasak laptop dan ponsel karyawan.

Sementara kedua korban ditolong oleh karyawan yang selesai mendistribusikan rokok. “Untungnya uang sudah disetorkan ke Bank oleh bagian keuangan, jumlahnya sekitar Rp 80 juta. Pelaku datang berselang 1,5 jam saat uang sudah disetorkan,” ujarnya.

 Kanit Reskrim Polsek Tangerang Ipda Eko Hanindit membenarkan peristiwa perampokan tersebut. Menurutnya, pelaku hanya menggasak ponsel milik karyawan.  "Kita sudah memeriksan korban. Kasus ini sedang kita dalami,"jelasnya.