TANGERANG-Puluhan sopir pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang mogok kerja, Kamis (23/1) siang. Hal ini karena para sopir tidak diberikan uang solar sebagai bahan bakar truk dari DKP.
Para sopir yang mogok memarkirkan 40 armada pengangkut sampah tersebut di depan Kantor DKP, Jalan Iskandar Muda, Kecamatan Neglasari, Kota Tanagerang. Akibatnya, sampah-sampah di kota Tangerang tidak diangkut.
Salah seorang sopir truk sampah, Ari mengatakan, para sopir enggan beroperasi karena kupon untuk mengisi solar truk ditolak oleh pihak SPBU tempat biasa mengisi bahan bakar. Sementara DKP tidak memberikan uang untuk mengisi bahan bakar tersebut.
"Pom bensin menolak karena DKP memiliki tunggakan. Ketika kami meminta uang solar, DKP tidak memberinya, malah kami diminta untuk mentalanginya terlebih dahulu," bebernya.
Meski telah bersiap sejak pukul 05.00 WIB dini hari, para supir itu enggan menyalakan mesin armadanya untuk menjalani tugas mereka. Akhirnya, dari 160 armada, sekitar 40 armada tidak beroperasi. Hal ini juga mengakibatkan kemacetan panjang di Jalan Iskandar Muda.
Sekretaris DKP Kota Tangerang Irwan Sutisna membantah bahwa sopir mogok kerja karena tidak diberikan uang bensin. Dia berdalih bahwa 40 armada sampah itu hanya menunda pengangkutan sampah warga karena trek jalan menuju TPA Rawakucing licin lantaran cuaca hujan.
"Tidak ada itu aksi demo, tapi karena jalannya licin sehingga menyulitkan truk sampah ke TPA," tukasnya.