TangerangNews.com

DPRD Usulkan ada BUMD Khusus Gas Bumi di Tangerang

Rusli | Senin, 17 Maret 2014 | 17:21 | Dibaca : 2183


Perusahaan Gas Negara (Ardi / TangerangNews)



TANGERANG-Antusiasme masyarakat rumah tangga untuk menggunakan gas bumi bukan elpiji membuat DPRD di Kabupaten Tangerang akan mendorong agar Pemkab Tangerang bekerjasama dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.

Bahkan DPRD siap mengusulkan kepada Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk membuat badan usaha milik daerah (BUMD) dalam bidang gas untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah.

Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Amran Arifin mengatakan,  wajar jika akhirnya banyak warga yang ingin beralih dari elpiji ke gas low preasure yang menjadi produk PT PGN.

“Pertama gasnya tidak berbahaya, irit  hanya sekitar Rp30 ribu per bulan dan kapan pun rumah tangga maupun industri membutuhkan gas, tinggal buka seperti air PDAM,” tutur Amran, Senin (17/03).

Diketahui sumber gas yang di dapat PT PGN yang berkantor di wilayah Serpong, Kota Tangsel berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.  Pipa yang tertanam di dasar laut melintasi wilayah Kabupaten Tangerang.

“Apakah kita diam saja ketika wilayah kita dilintasi pipa ini, apalagi ternayata kantornya di Tangerang. Kenapa tidak kita manfaatkan sebagai BUMD baru,” ujar Amran.

Apalagi, kata Amran, hingga 2014 ini sudah ada 5.820 pelanggan rumah tangga di Kabupaten Tangerang.  Adapun yang sudah menikmati aliran gas bumi dari PGN ini baru wilayah Perumnas Karawaci I, Perumnas Karawaci II, Perumnas Harapan Kita, Perumahan Palem Semi dan Perumahan Cimone saja. “Jumlah 5.820 baru untuk pelanggan rumah tangga saja. Yang sudah mengajukan dan bertanya kepada kami (DPRD) ribuan rumah tangga, ini tentu bagus kalau dikembangkan,” ujarnya.

Amran menilai, pengembangan jaringan pipa gas bumi itu  harus dinikmati ke pelosok-pelosok masyarakat kecil.
 Sementara itu, Manager Area Tangerang PT PGN Tbk Lebinner Sinaga mengatakan, saat ini yang telah mengajukan permohonan untuk dilakukan pengembangan ke daerah masing-masing rumah di Tangerang, sekitar 5.800 calon pelanggan. 

Sedangkan yang telah ditargetkan  dan dalam tahap penergajaan sebanyak 1.000 sambungan untuk tahun 2014-2015.

“Ya memang lebih banyak yang meminta, sedangkan kita baru bisa prioritaskan dari jaringan yang sudah ada. Perlu permintaan dengan jumlah besar di satu wilayah agar kami bisa mengembangkan jaringan,” terangnya.
Ditanya soal kekhawatiran masyarakat untuk menggunakan gas bumi karena khawatir satu terbakar akan membakar semua pipa jaringan.  Lebinner mengatakan, pipa gas bumi tidak seperti itu.

“Ini berbeda dengan elpiji, kalau elpiji lebih berat dari udara dan bisa meledak. Ini lebih ringan dari udara, jadi tidak akan ada ledakan.  Kalau ada yang bocor tidak akan meledak dan tidak merambat ke jalur pipa gas, sebab kan ada katupnya,” terangnya.

Untuk biaya pemasangan menurut Lebinner,  Rp3 juta untuk rumah tangga. Sedangkan rata-rata penggunaan gas bumi untuk rumah tangga sekitar Rp30 ribu. “Itu pun bisa dicicil sebanyak tiga kali. Ini sudah dipakai di Negara maju tidak hanya untuk kebutuhan dapur, untuk mememaskan air pun bisa,” ujarnya.