TangerangNews.com

Polisi dan TNI Geledah Kamar Sel Lapas Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 18 April 2014 | 20:08 | Dibaca : 2104


Polisi dan TNI Geledah Sel Lapas Tangerang ( / Rangga)


TANGERANG-Pasca bentrokan narapidana antar Blok B dan D di Lapas Pemuda Tangerang, Jumat (18/4). Ratusan personel polisi bersama TNI melakukan penggeledahan di setiap sel tahanan. Hasilnya, petugas mendapati berbagai barang-barang seperti senjata tajam dah ponsel.

"Ada senjata tajam seperti gunting kuku, gunting kertas, handphone, korek api, alat masak dan alat listrik, semua kita sita. Tapi untuk narkoba tidak ada. Alat-alat ini tidak diperbolehkan di dalam lapas," ujar  Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Riad.

Terkait pemicu bentrokan, Kapolres menjelaskan membantah bahwa hal tersebut terjadi karena hilangnya handphone salah satu napi. Melaikan karena kesalahpahaman antar napi saat sedang berinteraksi.  Ketika itu menjelang Salat Jumat, sehinga pintu blok dibuka dan tahanan saling bertemu.

"Awalnya dua napi berinisial ED dan R main ping- pong, lalu mereka senggolan. Terjadi salah pahan dan akhirnya berkelahi. Teman-temannya yang lain membantunya sehingga terjadi bentrokan," paparnya.

Akibat peristiwa tersebut, kata Kapolres, ada  empat napi yang terluka hingga harus dilarikan ke RSUD. Mereka mengalami luka akibat kena pukul dan hantaman benda tumpul. "Saat ini kondisinya sudah membaik dan sudah kembali ke Lapas," katanya.

Untuk langkah prefentif, Polres Tangerang menerjunkan 200 personil untuk melakukan penjagaan guna menghindari bentokan ulang.  Selain itu juga, sejumlah napi diperiksa untuk mencari provokator kericuhan tersebut.

"Kita tempatkan personil sampai situasi benar-benar kondusif. Napi yang terbuki memprovokasi bentokan akan diberikan sanksi sesuai ketentuan," terang Kapolres.

Sementara Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) Bambang Sumardiono mengatakan, bahwa bahwa salah satu hal yang menyebabkan sejumlah barang-barang milik napi seperti ponsel dan sajam bisa masuk ke Lapas karena jumlah tahanan suda overload.

"Jumlah tahanan yang melebihi kapasitas memungkinkan adanya gangguan keamanan dan lemahnya pengawasan. Barang tersebut bisa masuk melalui kunjungan dantidakmenutup kemungkinan dari petugas lapas sendiri," tukasnya.

Disebutkannya, untuk jumlah tahanan di Lapas Kelas I Pemuda Tangerang sekitar 1971 orang. Jumlah tersebut melebihi kapasitas lapas yang hanya 1356 orang. Sementara petugas jaga hanya berjumlah 16 orang. "Meski demikian, operasi razia terus dilakukan dilakukan seminggu sekali," ujarnya.

Ditanya adakah sanksi bagi ke dua napi yang memicu kericuhan di lapas, Bambang mengatakan akan melakukan pemeriksaan secara mendalam terlebih dahulu. "Akan dibuktikan dulu, kalau ada pelanggaran tata tertib akan diberikan sanksi," tukasnya.