TangerangNews.com

Insentif 20 ribu Guru Kota Tangerang Belum Cair

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 24 April 2014 | 19:25 | Dibaca : 10643


Arief koordinasi dengan BJB, Kamis 24 April 2014 (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)



TANGERANG-Sekitar 20 ribu guru di Kota Tangerang belum mendapat dana insentif. Hal tersebut terjadi karena dana insentif dari APBD Kota Tangerang yang disimpan dalam Bank Jabar Banten (BJB) Kantor Cabang Tangerang belum bisa dikeluarkan lantaran pihak bank kewalahan menginput data para guru.

Karena hal tersebut, Wali Kota Tangerang H Arief R Wismansyah meminta kepada pihak BJB untuk segera melakukan pencairan dana insentif guru.

"Saya berharap agar pihak BJB dapat menyiapkan aplikasi yang dapat mempercepat verifikasi data dalam melakukan pencairan ," pungkasnya saat menyambangi BJB Kantor Cabang Tangerang, di Jalan Modernland, Kota Tangerang, usai menerima aduan dari para guru yang belum menerima insentif, Kamis (24/4).

Arief mengatakan bahwa salah satu upaya Pemerintah Kota Tangerang dalam memberikan kesejahteraan kepada guru di Kota Tangerang dengan memberikan insentif yang pencairannya dilakukan setiap tiga bulan sekali.

"Data insentif guru yang telah diberikan ke BJB merupakan hasil verifikasi ulang yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang. Apalagi guru yang menerima insentif di Kota Tangerang lebih dari 20 ribu guru. Saya minta insentif guru bisa dicairkan hari ini juga," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Ahmad Lutfi mengatakan, belum cairnya insentif guru disebabkan BJB terkendala dalam menginput data lebih dari 20 ribu guru. Setiap guru mendapat Rp 500 ribu per bulan yang diberikan tiap tiga bulan.

"Saking bayaknya orang, jadi inputnya lama, mereka kewalahan. Tadi kita dengan Pak Wali langsung ke BJB untuk berkoordinasi. insentif kan dicairkan hari ini," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang BJB Kota Tangerang mengatakan bahwa pihaknya  akan segera mencairkan insentif guru dimaksud sesuai hasil rapat yang dikoordinasikan bersama Wali Kota Tangerang.