TANGERANG-Terminal 2F, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tepatnya di ruang tunggu penumpang pesawat (boarding lounge) dan foodcourt mesin pendingin udaranya rusak. Akibatnya suhu udara di lokasi menjadi panas. Hal itu pun akhirnya mendapat keluhan dari sejumlah tenant dan pengguna jasa penerbangan di bandara tersebut.
“Sudah ada dua minggu AC-nya mati, atau tidak berfungsi,” kata Itta Pemilik sebuah café di Bandara tersebut.
Menurutnya, akibat pendingan udara rusak membuat pelanggan tidak berlama-lama duduk di cafenya.
”Mereka (pengunjung) café jadi kecewa, saya akhirnya pakai kipas angin,” katanya.
Sedangkan Wahyu seorang pengguna jasa penerbangan juga mengakui hal yang sama.
“Tak pantas rasanya bandara Internasional panas seperti ini, seperti di pasar tradisional saja,” ujar Wahyu.
Sementara itu, General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya memang mengalami kendala karena adanya ketidakstabilan tegangan listrik dari gardu Teluknaga di Tangerang.
Menurut dia, standar kebutuhan tegangan listrik di Bandara sekitar 20.000 volt, namun hari ini menjadi 19.000 volt.
“Kalau didiamkan akan merusak AC, karena hidup tapi tidak dingin. Silernya bisa rusak. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
Namun, kata dia, kondisi itu sejak pukul 15.00 WIB tadi sudah membaik. “Kami sudah minta dialihkan saluran gardunya, dari gardu Teluknaga ke Cengkareng,” terangnya.