TangerangNews.com

Dewan Adipura Lihat Sungai di Kota Tangerang Difungsikan

Advertorial | Jumat, 30 Mei 2014 | 00:03 | Dibaca : 1624


Sarwono Kusuma Atmaja bersama ARW dan Sachrudin (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


TANGERANG-Dewan Pertimbangan Adipura Sarwono Kusuma Atmaja melihat Pemerintah Kota Tangerang telah berhasil menjadikan Sungai Cisadane sebagai warter front city.

Artinya, Cisadane yang telah difungsikan dan dihindari dari kerusakan.  “Saya sih lihat konsepnya saja. Sungai tuh punya banyak fungsi ya. Saya lihat kebersihannya, pemeliharaannya, saya lihat Cisadane di fungsikan,” ujar Swarono Kusuma Atmaja, Senin 26 Mei kepada wartawan.
 
Pemeritah Kota Tangerang menurut dia telah sengaja membawa cara berpikir masyarakatnya untuk memelihara Sungai Cisadane dengan dipakainya Cisadane menjadi salah satu perlombaan air.

“Ya dengan dipakai lomba air dan banyaknya dijadikan sarana bagi penelitian air, itu sudah masuk dalam kategori membawa berpikir masyarakat untuk memfungsikan atau menjaga kelestarian air,” terangnya.
 
Kalau Sungainya sudah difungsikan seperti itu, menurut Sarwono manajemen lingkungan hidup sudah tertata. Dan, masyarakat telah diberikan oleh Pemerintahnya untuk membuat hidup nyaman. “Nyaman itu kan seperti nyaman dalam psikologis, keamanan, ketentraman,” terangnya.
 
Sarwono juga menilai, apa yang telah ditanamkan Pemerintah Kota Tangerang kepada dunia pendidikan sudah bagus untuk menjaga kelestarian. “Kalau itu ditanamkan dari sejak dini di lingkungan sekolah, kedepan akan gampang. Saya lihat di sini sudah ada penanaman itu. Sebab, kalau anaknya bias berwibawa, kalau anaknya bener, nurut tuh orangtuanya. Sebab orangtua akan malu kalau sampai ditegur anak,” terangnya.
 
Untuk persoalan penghormatan kepada pejalan kaki, Sarwono menilai pedestrian di Kota Tangerang sudah ada. Namun, memang diakuinya untuk melakukan perubahan dari pengguna jasa transportasi pribadi ke umum membutuhkan terlebih dahulu system transportasi di kota tersebut.

“Sudah kelihatan ada usaha untuk memudahkan pejalan kaki. Tapi ini memang ini makan waktu, kita bisa belain pejalan kaki, kalau sistem transportasinya dibenahi dulu. Ngurusin pejalan kaki memang ribet bener,” katanya.

Artinya, kata Sarwono, seluruh kendaraan umum harus dibuat nyaman, baik halte maupun prasarana lainnya.
“Kalau orang disediakan beberapa kemudahan, tentu akan nyaman,” tuturnya. (ADV)