TangerangNews.com

Presiden KSPI Akui Aktivis Buruh Punya Perusahaan Outsourching

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 17 Juni 2014 | 16:39 | Dibaca : 1527


Buruh Kota Tangerang. (Ades / TangerangNews)



 
TANGERANG-Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengakui bahwa beberapa  aktivis serikat buruh memiliki perusahaan outsourching. Padahal, sistem tersebut sangat ditentang dan ingin dihapus oleh kaum buruh.

 "Memang saya akui beberapa orang dari serikat serikat buruh punya outsourching. Tapi itu diluar anggota KSPI dan FSPMI, di kita mah tidak ada. Jangan kan serikat buruh, manager dan direksi perusahaan juga punya. Ini tidak boleh," jelasnya usai membuka Muscab IV FSPMI Tangerang Raya, di Jatiuwung, Kota Tangerang, Selasa (17/6).
 
Menurut Said, hal itu terjadi karena lemahnya sistem kebijakan pemerintah. Untuk itu outsourching harus dihapus, kecuali untuk lima profesi seperti security, driver, cleaning service, catering dan jasa pertambangan.
 
"Tapi yang outsourching hanya pekerjaannya, sedangkan tenaga kerjanya harus ada hubungan langsung dengan perusahaan. Tidak boleh lewat pihak ketiga, karena nanti gajinya pasti dipotong," jelasnya.
 
Ketua Konsular Cabang KSPI-FSPMI Tangerang Riden Hatam Aziz mengatakan, dalam Muscab ke IV  tersebut, pihaknya membahas implementasi outsourching dimana pelaksanananya belum berjalan dengan baik. "Regulasinya sudahbagus, tapi pelaksanaan di lapangan masih ada penyimpangan," jelasnya.
 
Selain itu, dibahas juga soal perusahaan-perusahaan yang belum membayar upah minimum kota (UMK) sesuai SK yang telah ditentukan kepala daerah. Menurutnya, dari 1200 perusahaan di Tangerang Raya, sekitar 5 persennya belum membayar gaji karyawan sesuai UMK.
 
"Masih ada perusahaan yang tidak melakukan penangguhan upah minimum, tapi juga tidak membayar UMK. Ini  karena minimnya pengawasan dan lemahnya sanksi. Jadi kami mengajak seluruh pimpinan buruh, ini kita jadikan isu bersama," jelasnya.