TangerangNews.com

Tak Maksimal, Anggaran Program Bank Sampah Akan Dihentikan

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 24 Juni 2014 | 17:44 | Dibaca : 2275


Ilustrasi Uang (Dens Bagoes Irawan / TangerangNews)


 
TANGERANG-Program 1000 bank sampah Kota Tangerang yang dimulai tahun 2011 kurang bejalan maksimal. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) berencana menghentikan sementara program tersebut.
 
Kasie pembinaan dan pengawasan DKP Kota Tangerang, Anna Susanti mengatakan, untuk tahun 2014, pihaknya berencana akan melakukan evalusi terlebih dahulu terkait program bank sampah.
 
"Kemungkinan, program bank sampah akan kami hentikan sementara, dengan tidak mengaggarkannya di tahun 2014. Kami akan melakukan evaluasi dulu terhadap bank sampah, baik yang berfungsi baik, maupun tidak," ujarnya.
 
Hingga tahun ke empat, jumlah bank sampah yang terbangun baru mencapai 320 bank sampah, dari rencana 1.000 bank sampah yang ditargetkan pemkot Tangerang. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 100 bank sampah yang berfungsi baik, selebihnya tidak berjalan maksimal.
 
Diakui Anna, saat ini pihaknya masih terus berupaya mencari solusi agar program bank sampah ini bisa berjalan dan tetap berfungsi optimal. Untuk itu dengan melakukan evaluasi, diharapkan dapat diketahui bank-bank sampah yang tidak berfungsi baik dan yang tidak. "Jika kurang optimal, berarti masih harus mendaptkan pembinaan lebih lanjut," pungkasnya.
 
Namun, Anna membantah, jika program 1.000 bank sampah dikatakan gagal. Menurutnya, kurang maskimalnya bank sampah hanya karena minimnya sosialisasi terhadap masyarakat. "Belum banyak yang tahu tentang bagaimana mengelola sampah yang baik, sehingga bisa menghasilkan unag," jelasnya.
 
Kepala Dinas DKP Ivan Yudianto juga mengakui jika program bank sampah belum sepenuhnya berjalan maksimal, namun dirinya tetap optimis, kedepan masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya mengelola sampah ditingkat bawah.
 
"Dengan program bank sampah ini, sebenarnya masyarakat akan sangat diuntungkan. Karena mereka bisa dapat penghasilan hanya dengan menyortir sampah yang masih bisa di daur ulang. Kami, pemerintah kota hanya sebagai penyedia sarananya saja. Yang nantinya melakukan transaksi, tetap warga dan pengepul," tuturnya.