TANGERANG-Pemerintah Kota Tangerang bisa saja mempersiapkan jalan berbayar seperti yang dilakukan DKI Jakarta.
Namun, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Herman Suwarman mengatakan, hal itu terjadi jika kondisi angkutan massal yang ada di Kota Tangerang sudah dalam kedaan baik.
“Kita akan mengkajinya, karena memang itu bagus untuk PAD. Tetapi, sebelum itu dilakukan kewajiban kita adalah memperbaiki angkutan massal terlebih dahulu,” ujar Herman, Minggu (31/8).
Menurut Herman, meski tujuannya baik terkadang masyarakat akan menilainya tidak seperti itu. Karenanya, kata dia, sebelum ada perbaikan angkutan massal pihaknya tidak akan mempersiapkan seperti halnya di DKI Jakarta.
“Wali Kota (Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah) memiliki orientasi bangun dulu BRT (Bus Rapit Transit) dan MRT (Mass Rapit Transit). Keduanya sedang dalam kajian analisa kami,” terangnya.
Herman juga menyatakan, pihaknya tidak memungkiri jika ada statemen penyumbang kemacetan DKI Jakarta adalah wilayah penyangga.
Menurut dia, hal itu benar. Tetapi itu terjadi lantaran belum adanya angkutan umum yang terkoneksi antara Kota Tangerang dengan DKI Jakarta.
”Ada bener. Tetapi itu terjadi karena angkutan umum yang belum terkoneksi. Baru satu Bus Lane,” katanya.
Bus Lane pun diakuinya belum efektif, harus ada pengembangan jaringan. Sedangkan permasalahan yang terjadi saat ini pada operatornya. Karena biaya yang dibutuhkan cukup besar, sementara sampai dengan saat ini operator mengaku masih merugi.
“Sebenarnya Bus Lane kita akan dapat 40 armada lagi, tetapi kendalanya biayanya semakin besar,” ujarnya.