TangerangNews.com

‘Sulit Miliki Rumah di Kota Tangerang dengan Penghasilan Rata-rata’

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 9 Oktober 2014 | 19:50 | Dibaca : 1801


Dadi Budaeri (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


 
TANGERANG-Terbatasnya lahan kosong di Kota Tangerang menyebabkan minimnya minat pengembang untuk membangun perumahan murah. Pengembang lebih tertarik untuk membangun rumah atau apartemen mewah. Sementara peminat rumah dari masyarakat menengah ke bawah semakin banyak.
 
 Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan, pembangunan rumah murah di Kota Tangerang sudah minim karena keterbatasan lahan dan harga yang mahal.
 
“Dengan peningkatan harga tanah yang tinggi, rasanya tidak mungkin membeli rumah bagi masyarakat yang berpenghasilan rata-rata. Sedangkan kalau pembangunan dipaksakan digeser ke tanah yang murah, pasti jauh dari tempat kerja. Akibatnya, biaya transport dan ongkos sosial jadi sangat tinggi bagi masyarakat,” jelasnya, saat acara Pesta Perumahan Rakyat di Tancity Mall, Kamis (9/10).
 
 Guna menyediakan kebutuhan rumah murah, pemerintah mendorong pembangunan rumah dengan konsep vertical atau rumah susun. Saat ini, di Kota Tangerang sudah ada rumah susun sewa (rusunawa) di kawasan kecamatan Jatiuwung. Selain itu juga ada apartemen bersubsidi di Modernland Cikokol.
 
 “Cuma rusunawa tidak bisa dimiliki, itu punya pemerintah tapi disewakan dengan harga murah. Karena tanahnya punya kita, tapi pembangunannya dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kalau rumah susun milik dengan harga terjangkau belum ada,” jelasnya.
 
 Untuk itu, menurut Dadi, pengembang perlu didorong membangun rumah susun murah.  Pihaknya sendiri akan menyediakan tanah milik pemerintah, sehingga pengembang hanya membangun konstruksinya saja.
 
 “Kita ingin pembangunan rusun di wilayah Timur yang tingkat huniannya luar biasa padat.  Sementara di wilayah barat lebih ke penataan karena banyak industri, sehingga bisa mengurangi kemacetan,” jelasnya.