TangerangNews.com

Tolong! Warga Tangsel Menderita Tumor Ganas

Bastian | Kamis, 9 Oktober 2014 | 20:23 | Dibaca : 4091


Anggi Nurma Sita Sari (Bastian / TangerangNews)


 
TANGSEL-Tolong! Anggi Nurma Sita Sari warga Gang Swadaya RT 3/3 No 86 Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel sudah delapan tahun ini menderita tumor ganas.
 
Anggi menceritakan awal mulanya dirinya bisa terkena tumor ganas. Awalnya rahang dan leher saya kaya keseleo. Kemudian, diurut ke tukang urut tradisional. Namun bukannya membaik malah tumbuh benjolan. Kejadian itu, 2006 silam, saat dirinya melahirkan anak pertamanya yakni Revan Adif Firdaus (7).
 
"Dari dulu saya tak punya benjolan atau penyakit yang saya rasakan di bagian rahang dan lainnya, namun saat itu saya merasa kaya keseleo dan diurut, namun makin menjadi rasa sakitnya, dan di rongent tidak ada apa-apa," ungkapnya saat ditemui di tempat tinggalnya.
 
Lama kelamaan, kondisinya semakin sakit, dan 2009 dirinya datang ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah datang dan melakukan berbagai pemeriksaan tahap awal hingga CT scan, dokter
Cipto memvonisnya terkena tumor ganas.
 
"Saya kaget saat saya divonis tumor ganas dan stadium tinggi, saya tidak nyangka karena keluarga tidak ada yang kena penyakit seperti ini," katanya.
 
Tahun 2009 berlalu, hingga terakhir 2012 Februari dirinya melakukan pemeriksaan, namun sayangnya dokter RSCM tidak bisa melakukan operasi karena kondisi tumor yang semakin
membesar dan stadium 4.
 
"Tumor saya semakin membesar, kalau dioperasi kemungkinan efek terbesar pendaraan dan saya tidak mempunyai harapan hidup lagi," ucapnya.
 
Tak putusa asa, ia dan suaminya sudah mengahbiskan puluhan juta untuk mengobati tumor. Setelah itu, dirinya sudah tidak memeriksakan kondisi kesehatannya.
 
"Senang, dan tidak pernah mengeluh, itulah kunci saya untuk bisa bertahan hingga saat ini. Karena saya meminta kepada Tuhan, agar saya bisa merawat anak-anak saya hingga besar kelak," katanya.
 
Kepala Puskesmas Rawa Buntu Endang Sumarah mengatakan, pihak puskesmas sudah mengetahui kondisinya, namun kalau untuk dirinya baru sebulan yang lalu mengetahui kalau di wilayahnya ada penderita tumor ganas. Namun pihak puskesmas selalu mengecek kondisi
 
kesehatanya. Kondisi pasien sudah tidak bisa dioperasi lagi, karena kalau dioperasi resikonya lebih tinggi.
 
"Kondisinya tenang, sehingga sel-selnya tidak menjadi ganas, dan ketenangan tersebut membuat Anggi bertahan hidup," ujarnya.