TangerangNews.com

Kantor Pemda Harus Angkat Desain Budaya Lokal

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 11 November 2014 | 16:45 | Dibaca : 2527


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya (tengah) (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


 
TANGERANG-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Arief Yahya menghimbau agar pemerintah daerah membangun gedung pemerintahan dengan mengusung desain arsitektur budaya lokal. Hal tersebut sebagai langkah melestarikan dan mengembangkan desain arsitektur nusantara sebagai daya tarik bagi para wisatawan.
 
“Kita minta pemerintah diseluruh seluruh Provinsi, Kota dan Kabupaten, untuk menjual atau menyuarakan arsitektur lokal di masing-masing daerahnya. Jadi nanti Pemda membuat semacam Perda untuk mengendorse arsitektur lokal menjadi cirinya, terutama bangunan-bangunan permerintah dan yang terkait dengan wisata,” katanya usai membahas Sayembara Desain  Arsitektur Nusantara di PT Propan Raya, Jalan Gatot Subroto Km 8, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Selasa (11/11).
 
Menurut Arief, desain arsitektur secara tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap pariwisata. Namun hal tersebut belum terlalu diperhatikan pemerintah daerah setempat. Selama ini, hanya sedikit daerah yang dikenal arsitektur budayanya seperti di Bali dan Sumatera Barat.
 
“Makanya pemerintah harus mengendorse. Seperti bangunan di Paris, Beijing dan Seoul, itu sangat diperhatikan oleh pemerintahnya,” tukasnya.
 
Arief mengaku sangat konsern mengembangkan arsitektur nusantara, salah satunya dengan terlibat dalam Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 20014 bertema Desa Wisata Nusantara, yang diselenggarakan PT Priman Raya, perusahan yang bergerak dibidang produksi cat properti.
 
“Target kita dalam sayembara ini, yakni meningkatkan daya saing dengan mendaftarkan hak intelektual pada desainer arsitektur. Sehingga kita bisa menunjukkan ke dunia kalau Negara kita kaya akan seni arsitektur. Lalu pemerintah daerah harus mengendorse desain arsitektur budaya setempat, kita kan bantu mengiklankannya,” katanya.
 
Selain itu, lanjut Arief, bisa meningkatkan pendapatan Negara dari sektur industri arsitektur. Dimana tahun ini berkontribusi sebanyak 2 persen atau Rp12 triliun, bisa meningkat menjadi 4 persen atau Rp24 triliun.