TangerangNews.com

Sebelum Dites Urine Minum obat, ini pengakuan Bupati Tangerang

Denny Bagus Irawan | Rabu, 7 Januari 2015 | 19:41 | Dibaca : 26494


Zaki usai tes Urine (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


TANGERANG-Hari ini Pemkab Tangerang menggelar tes urine.  Sebelum dilakukan tes urine, rupanya  Bupati Tangerang sempat deg-degan juga. Sebab, dirinya sempat meminum obat sakit kepala pada Senin (5/1/2015).

“Gue sempet minum obat sakit kepala. Karena  Senen pas mau apel gerimis, kepala gue agak pusing. Gue minum paramex tuh dah,” kata Bupati Tangerang Ahme Zaki Iskandar, Rabu (7/1/2015).

Setelah itu, kata dia, dirinya bertanya kepada ketua BNN, seputar dirinya yang  habis minum obat sakit kepala, apakah  mempengaruhi tidak hasil tes urine-nya.

“Katanya mempengaruhi, sekecil apapun obat mempengaruhi hasilnya. Jadi nanti katanya hasilnya tidak putih, tidak hitam, tetapi abu-abu nantinya,” ujar Zaki.

Jadi hasil tes urine milik Bupati Tangerang apa? ”Gue mah negatif semua,” ujarnya seraya tertawa terbahak-bahak.
Memang ada berapa kategori tes, menurut dia, dalam tes tersebut ada enam tes secara detail. Untuk itu, kata dia, satu orang saja memakan waktu pemeriksaan antara 1-2 jam. Tes tersebut dilakukan untuk mengetahui kadar guna membedakan antara obat yang normal dan narkotika serta obat yang tak normal.

 “Seperti tes ganja, ametamin, heroin , sabu sama obat-obatan adiktif. Misalnya juga kalau ada yang pengguna  valium, atau  magadon. Kalau ada resep dokter,  itu bukan ketergantungan obat. Bukan penyalanggunaan,” jelasnya.

Lalu kapan hasilnya akan diumumkan ke publik,  menurut Bupati, hari ini memang tidak semua dilakukan pemeriksaan atas urine-nya. Namun, nantinya akan dilakukan secara keseluruhan secara acak dengan waktu yang tidak akan sampai bocor. “Kalau hari ini kan baru saya, wakil, sekda dan kepala inspektorat serta eselon dua. Kalau lihat tadi sih kayanya enggak ada yang badung ya eselon dua, mungkin kebawahnya,” katanya.

Apakah dari tes urine itu akan ketahuan pengguna narkoba lama dan baru, dia mengatakan,  pasti ketahuan. “Itu akan ketahuan, pemakai tahunan, baru dari kadarnya itu bisa ketahuan,” terangnya.  

Kalau banyak yang menggunakan bagaimana?  

“Pemain lama kalau make itu ketahun, enggak pake lagi juga dia keliatan. Kita akan meminta mereka terus terang. Karena  kita ini kan untuk perbaikan kok. Hasilnya mungkin dua hari. Kalau ada yang ketahuan, kita pinggirkan dulu suruh rehab,  kalau tetap bandel ya kita pecat,” ujarnya.