TangerangNews.com

Trans Anggrek Tangsel Bisa Tambah Kesemerawutan

Denny Bagus Irawan | Jumat, 30 Januari 2015 | 19:05 | Dibaca : 1594


Trans Anggrek (Sumber Tempo / TangerangNews)


TANGSEL-Pengguna angkutan massal di tujuh kecamatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) minta Pemkot setempat hendaknya melakukan survei dan pendataan terlebih dulu sebelum jalur Trans Anggrek Circle Line berfungsi. Pasalnya, sebagian jalan yang akan dipergunakan tak memadai untuk dilintasi bus tersebut.

“Harusnya ada survei dan pendataan awal terlebih dulu sebelum uji coba dilaksanakan untuk bus Trans Anggrek ukuran ¾ karena akan menambah kesemerawutan di sejumlah ruas jalan yang ada,” kata Cecep, warga Pamulang.

Menurut dia, hampir sebagian besar lebar jalan yang akan dilintasi Trans Anggrek khususnya di Koridor 2 terlalu sempit sehingga bakal menimbulkan kemacetan dan antrean kendaraan. “Jalan yang ada terlalu sempit dan perlu diperlebar sebelum bus tersebut diluncurkan Pemkot Tangsel,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Kadir, warga Ciputat, yang menilai rencana penggunaan angkutan massal Trans Anggrek yang rencananya melintasi delapan koridor atau jalan di sejumlah jalan utama di Kota Tangsel perlu dievaluasi di beberapa titik jalan.

“Tak hanya jalan kebanyakan terlalu kecil atau sempit tapi beberapa jalan yang ada juga banyak pohon pelindung yang cukup besar sehingga mengganggu bus tersebut melintas di ruas koridor yang ada,” tuturnya yang berharap Pemkot Tangsel hendaknya memperlebar badan jalan terlebih dulu sebelum bus tersebut dipergunakan.

Menanggapi keluhan dan permintaan warga atau pengguna jalan di Kota Tangsel, salah satu petugas Polsek Pamulang Ajun Komisaris (AKP) Nurcholis, mengatakan untuk ruas jalan koridor 2 atau Jl. H. Rais, Pamulang terlalu sempit sehingga akan bersingungan dengan sejumlah perempatan dan kendaraan warga lainnya.

“Yang jelas akan terjadi kemacetan dan antrean kendaraan jika bus Trans Anggrek dipaksakan beroperasi di ruas jalan ini,” tuturnya yang menambahkan tak hanya itu tapi jalur tersebut juga bersingungan dengan empat rute atau trayek angkutan kota (Angkot) yang ada.

Kepala Bidang Angkutan di Dishubkominfo Kota Tangsel, Wijaya Kusuma, menambahkan Jl. H. Rais merupakan usulan dari Smart Tangsel dan jelas bersingungan dengan trayek Angkot serta terlalu sempit. “Bus ini tak bisa dipaksanakan lewat jalur ini dan harus ada alternatif lain dan perlu dibahas ulang dengan instansi terkait lainnya,” tuturnya.

Sebelumnya memang jajaran Pemkot Tangsel akan meluncurkan bus Trans Anggrek dalam tahun 2015 ini di delapan koridor yang telah disiapkan antara lain melintasi Terminal Pondok Cabe – Jalan Agus Salim – Jalan RE Martadinata – Jalan Pajajaran – Jalan Siliwangi – Kampus ITI -Jalan Puspiptek – Jalan Taman Tekno – Jalan Buaran Rawa Buntu dan Terminal Intermoda Rawa Buntu (kereta api).