TangerangNews.com

Sungai Cisadane Kering, PDAM Kota dan Kabupaten Tangerang Berhenti Produksi Air

Rangga Agung Zuliansyah | Rabu, 12 Agustus 2015 | 18:33 | Dibaca : 13975


Sungai Cisadane Kering. (Rangga A Zuliansyah / Tangerangnews)


TANGERANG-Musim kemarau dan bocornya Bendungan Pintu Air 10, menyebabkan PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang dan Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang sudah tidak bisa memproduksi air untuk disalurkan ke para pelanggan.

 

Kepala Seksi Pelayanan Pelangggan Cabang I,  PDAM TB Kota Tangerang Ikshan Sodikin mengatakan, pihaknya sudah tidak bisa mengirim air ke-27 ribu pelanggan di hampir semua wilayah sejak turun-nya debit air baku dari Sungai Cisadane, dua pekan lalu.

 

“Kita tidak bisa produksi, karena tidak ada air bakunya. Yang masih kita suplai hanya  Bandara Soekarno-Hata, tapi itu juga turun dari normalnya 100 liter per detik hanya 50 liter per detik,” jelasnya, Rabu (12/8).

 

Untuk itu, pihaknya berupaya mendistribusikan air dengan mobil tangki, tidak hanya ke pelanggan, tapi juga seluruh masyarakat. Adapun armada yang diterjunkan untuk mendistribusikan air sebanyak tiga unit dari PDAM, dan enam unit dari Pemadam Kebakaran, 11 unit dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), dengan kapasitas 4000 -18.000 liter.

 

“Semua wilayah kecamatan didistribusikan, tergantung permintaan,” jelasnya.

 

Menurutnya, air yang didistribusikan melalui tanki ini berumber dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Plan 5 yang masih bisa beroperasi. Air bakunya disedot menggunakan enam unit mesin pompa dari Dinas SDA dan pemerintah pusat.

 

“Kendalanya, meski ada pompa, cuma bisa menyedot sedikit air baku. Sehingga tidak bisa dipoduksi maksimal untuk disalurkan ke seluruh maysarakat,” ujarnya.

 

Berhentinya suplai air juga dialami PDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang. Penyaluran air hanya dilakukan dengan mobil tangki, namun hal itu juga belum optimal karena jumlah armada terbatas.

 

“Belum optimal, mobil tangki kita cuma ada empat dengan kapasitas 5 ribu-10 ribu liter, sedangkan permintaan banyak sekali. Untuk wilayah yang dekat masih bisa kita suplai berkali-kali, tapi yang jauh kita seperti Kronjo dan Rajeg Cuma bisa kita usahakan 1-2 rit,” kata Humas PDAM TKR Devi.

 

Menurut Devi, karena kemarau dan jebolnya apintu air 10, air yang bisa diproduksi hanya 150 liter per detik dari kebutuhan 1.500 liter per detik untuk disalurkan kepada 128 ribu pelanggan. Pihaknya pun tidak tahu kapan kondisi tersebut akan kembali normal.

 

“Kita harap pelanggan maklum karena kondisi seperti ini. Kita berharap bisa segera turun hujan dan pintu air 10 diperbaiki, sehingga air baku bisa tercukupi untuk diproduksi,” jelasnya.