TangerangNews.com

Dua Wanita Penantang Airin Dianggap Efektif

Denny Bagus Irawan | Rabu, 26 Agustus 2015 | 15:16 | Dibaca : 4351


Airin Rachmi Diany (Dira Derby / Tangerangnews)


TANGERANG SELATAN-Pilkada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel)  memunculkan dua nama wanita cantik, yakni Li Claudia Chandra yang berpasangan dengan calon wali kota Tangsel Ikhsan Modjo serta dr Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri yang digandeng Arsid.  Keduanya disebut efektif untuk ‘menghadang ‘ incumbent Airin Rachmi Diany yang kembali menggandeng Benyamin Davnie.

 

“Saya menilai Li Claudia Chandra mampu memperkuat dan menarik massa dikalangan menengah atas,” ujar Ray Rangkuti pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lingkar Madani .    

 

Sedangkan  Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri menurut Ray, menyempurnakan Arsid untuk menarik massa dikalangan bawah. “Kalau pasangan Arsid, menurut saya tak cukup efetif kalau ditengah, tetapi dia bagus di bawah karena banyak bersentuhan dengan pasiennya. Hampir sama kaya Arsid sama-sama menarik massa bawah. Artinya dua-duanya  efektif ‘menghadang’ Airin,” terang Ray.  

 

Diakui dia Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri lebih terlatih dibandingkan dengan Li Claudia Chandra dalam bersentuhan dan berkomunikasi dengan publik. Sebab, Li Claudia Chandra menurut dia kurang terlatih karena baru beberapa tahun ini eksis di politik.

 

“Sebab, dokter dengan sendirinya memiliki kemampuan beradaptasi dengan publik. Kemampuan beradaptasi dengan publik itu bukan persoalan remeh temeh. Kasus DKI Jakarta misalnya, orang bukan mempermasalahkan kebijakannya, tetapi karena cara dia ngomong. Itu menjadi bagian penting dalam politik di Indonesia saat ini,” jelas Ray.

 

Namun, dua wanita itu ketika ‘bentrok’ dengan Airin tentu tak bisa mengalahkannya secara sendiri-sendiri. Melawan Airin tidak cukup sendiri,  meski menurut Ray , Airin seperti sendiri, karena  tidak dibantu banyak oleh pasangannya Benyamin Davnie.

“Tentu kalau mereka berdua tak bisa mengalahkan Airin kalau pasangannya  sendiri kurang.  Airin itu sendiri, wakilnya tak banyak membantu karena ‘kesalahan’ Airin sendiri yang agak membenamkan Benyamin,” tuturnya.  

 

Airin menurut Ray, membuat Benyamin Davnie kurang popular karena tak dilibatkan kegiatan-kegiatan atau aktivitas selama menjalakan roda pemerintahan selama empat tahun belakangan ini. “Efeknya jadi tak popular wakilnya.  Sehingga kekuatan ada pada dirinya (Airin). Secara psikologi oke dua wanita ini ‘membendung’ Airin. Karena orang kelas menengah atas saya pikir enggak butuh duit,  kedepankan kemampuan bergaul, kemampuan mau mendengar,” tandasnya.