TangerangNews.com

RSU Tangerang Keukeuh Ade Firmansyah Terserang Jantung

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 16 November 2015 | 17:30 | Dibaca : 2384


RSU Kabupaten Tangerang (Dira Derby / Tangerangnews)


 

TANGERANG-Pihak RSU Kabupaten Tangerang masih bersikukuh pasien Ade Firmansyah tewas karena serangan jantung hingga  terjatuh dari tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada Sabtu (14/11) kemarin.

 

"Awal datang ke RSUD, korban mengeluhkan sakit pada perutnya. Setelah dilakukan pemeriksaan tim medis hasilnya mengarah ke jantung. Asumsi awal, korban kena serangan jantung, baru terjatuh dari tempat tidur," jelas Humas RSU Kabupaten Tangerang, Ahmad Nizzar, Senin (16/11).

 

Menurut Nizzar, saat itu di IGD ada lima perawat dan dua dokter jaga. Korban sudah mendapat penanganan. Perawat sempat meminta korban untuk tidur di ranjang, tapi dia menolak dan memilih duduk.

 

"Kita sudah melakukan pelayanan sesuai SOP. Korban sudah mendapat kamar perawatan, tinggal dipindahkan saja," jelasnya.

 

Terkait CCTV di ruang IGD, menurut Nizzar sedang tidak berfungsi karena adanya perbaikan gedung RSU. CCTV yang berfungsi hanya di luar ruangan.

 

"Kondisinya sedang perbaikan gedung, jadi CCTV belum sempat disambung lagi," ujarnya.

 

Sedangkan terkait langkah hukum keluarga korban yang melaporkan RSU Kabupaten Tangerang ke Polres Metro Tangerang, Nizzar mempersiahkannya. Pihaknya sendiri belum mendapat panggilan dari Polres untuk pemeriksaan.

 

"Itu hak mereka, silahkan saja. Kita juga sedang menelusuri peristiwa ini dengan mengumpulkan dan mengkonfirmasi petugas media yang saat itu bertugas," paparnya.

 

Seperti diketahui, Ade Firmansyah, 32, warga Kampung Gebang RT 04/03, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang tewas setelah jatuh dari ranjang di IGD RSUD Kabupaten Tangerang pada Sabtu (14/11).

 

Korban tewas dengan luka di kepala hingga bersimbah darah. Hal tersebut diduga akibat kelalaian petugas medis. Pihak keluarga yang tidak terima atas peristiwa itu melaporkan RSU Kabupaten Tangerang ke Polres dan meminta adanya pertanggung jawaban.