TangerangNews.com

Lion Air Delay, Chaos Terjadi di Bandara Soetta

EYD | Sabtu, 21 November 2015 | 13:42 | Dibaca : 5018


Lion Air mengalami delay yang menyebabkan chaos di Bandara Soekarno-Hatta (istimewa / tangerangnews)


TANGERANG – Kericuhan sempat terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pagi tadi ketika pesawat Lion Air JT 898 rute Jakarta-Makassar mengalami delay. Pihak Lion Air menyebut delay itu karena masalah operasional.

“Jadi ada JT 898 itu rute Cengkareng-Makassar berangkat 04.30 WIB, nah itu memang ada delay karena masalah operasional,” ucap Humas Lion Air Andy M Saladin.

Lantaran pesawatnya tak kunjung berangkat, para penumpang JT 898 pun 'menyerbu' pesawat Lion Air lainnya dengan rute yang sama, yaitu JT 778. Andy menyebut pesawat JT 778 itu on schedule.

“Kemudian ada JT 778 rute sama itu berangkat 08.15 WIB atau 08.30 WIB, kalau saya enggak salah ya. JT 778 itu on schedule. Saat mereka boarding, penumpang JT 898 menerobos masuk ke JT 778 sehingga terjadi kegaduhan dan buntutnya ya delay semua,” ucap Andy.

Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyebut delay terjadi karena ada pergantian pesawat. Setelah terjadi kericuhan itu, lalu kedua pesawat baru diterbangkan di waktu berdekatan sekitar pukul 11.00 WIB. “Memang delay karena ganti pesawat,” ujar Edward.

Sementara Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid mengatakan bahwa dugaan awal lantaran pihak Lion Air menjual tiket melebihi kapasitas. Alhasil, pihak Lion Air kemudian mengganti pesawat dan menyebabkan penumpang JT 898 harus menunggu lebih lama.

Hadi menyebut pergantian pesawat dilakukan Lion Air untuk JT 898 dengan ukuran pesawat yang lebih besar. Pergantian itu lantaran ada dugaan Lion Air menjual tiket melebihi kapasitas pesawat. “Dugaan sementaranya adalah mereka menjual tiket melebihi kapasitas. Akibatnya pada saat hari H pesawat yang untuk mengangkut penumpang kurang,” ujar Hadi.

Hadi menyebut Lion Air mengajukan penggantian pesawat dari jenis Boeing 737 menjadi Airbus A 330. Kapasitas pesawat kedua lebih besar dari pesawat pertama. “Jadi gambarannya dari pesawat awal yang kira-kira menampung 190 orang, diganti menjadi pesawat baru dengan daya tampung sekitar 300 orang,” ujar Hadi.

Namun, Andy M Saladin belum mendapat informasi mengenai hal tersebut. Andy hanya menyebut delay disebabkan masalah operasional. “Itu delaynya kenapa, saya belum mendapatkan informasi. Delay karena masalah operasional,” ucap Andy.

Ditanya lagi soal dugaan Kemenhub tentang penjualan tiket melebihi kapasitas, Andy tetap enggan berkomentar. Dia mengaku belum mendapat informasi lebih jelas mengenai hal itu. “Saya belum dapat berkomentar kalau soal itu,” kata Andy.