TangerangNews.com

Korban Perampokan Ditembak di Depan Binus Alam Sutera

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 14 Januari 2016 | 13:04 | Dibaca : 31240


Kapolsek Serpong Kompol Silverster Simamora saat berada di TKP perampokan di Alam Sutera, Kamis (14/1/2016) (Tangerangnews.com / Dira Derby)


 

TANGERANG-Perampokan terjadi di depan Kampus Binus Alam Sutera, Jalan Jalur Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Kamis (14/1/2016) siang. Meski tidak berhasil merampas uang korban, pelaku sempat menembak dan menikam punggung korban.

Berdasarkan keterangan petugas keamanan Kampus Binus, Herpin Santosa, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Dia mendengar suara letusan tembakan saat di dalam kampus. Herpin langsung lari keluar dan mendapati dua korban tengah berebut tas berisi uang dengan pelaku.

"Saya kaget ada suara tembakan. Saya langsung lari keluar kampus. Korban sedang tarik-tarikan tas dengan pelaku. Saat saya nyamperin, pelaku langsung kabur sambil menodong pistol ke saya, tapi tas tidak berhasil diambil," katanya.

Menurut Herpin, pelaku berjumlah empat orang berboncengan dengan dua sepeda motor. Sementara korban diketahui bernama Setyo Bawono dan Novi Sartini. Keduanya merupakan karyawan CV DMA.

"Jadi dua korban ini habis ngambil uang sebesar Rp60 juta di BCA Pasar Segar, Graha Raya Bintaro. Lalu saat di depan kampus ban mobil Toyota Hilux milik korban kempes. Saat korban keluar, pelaku datang dan langsung berusaha ngambil tas," jelasnya.

Korban Setyo yang mencoba mempertahankan tas ditembak di bagian tangan kiri dan punggungnya di tikam dengan pisau dapur.

"Kemudian tas itu di lempar ke Novi dan dicoba direbut kembali oleh pelaku. Pas saya datang pelaku kabur," katanya.

Korban Setyo langsung dilarikan ke RS Omni Internasional Alam Sutera. Sementara Novi dibawa ke kampus Binus untuk ditenangkan.

Kapolsek Serpong Kompol Silverster Simamora saat berada TKP mengatakan, diduga pelaku telah menggembos ban mobil korban dari saat mengambil uang di Graha Raya.

Korban kemudian diikuti sampai berhenti di Kampus Binus.

"Kita masih kembangkan kasus ini," katanya.