TangerangNews.com

Kompetisi ISL Berhenti, Tarkam Jadi Solusi

EYD | Selasa, 9 Februari 2016 | 08:34 | Dibaca : 4713


Pemain ISL memeriahkan kompetisi tarkam (istimewa / tangerangnews)


TANGERANG – Berhentinya kompetisi Indonesia Super League (ISL) membuat sejumlah pemain profesional tak segan bermain di kompetisi tarikan kampung (tarkam). Salah satunya adalah turnamen Paguyuban Bujay Bersatu (PBB) Cup 2016 yang digelar di Lapangan Kampung Bubulak Jati Jaya (Bujay), Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Tangerang, beberapa waktu lalu.

Puluhan pemain ISL, mulai dari yang senior hingga punggawa U-23 berdatangan ke Panongan untuk mengikuti turnamen berhadiah total Rp50 juta yang digelar untuk kedua kalinya tersebut. Mereka membela salah satu dari 32 'bendera' alias  klub yang mengikuti kejuaraan tarkam PBB Cup.

Ketua Panitia turnamen PBB 2016, Wahyu Hidayat, menjelaskan kompetisi ini awalnya digelar selain memperingati HUT ke-12 Paguyuban Bujay Bersatu juga guna pembinaan pemain sepak bola lokal di wilayah Kabupaten Tangerang. Namun, tahun ini para pemilik klub semakin banyak mendatangkan pemain papan atas ISL untuk tampil.

“Mungkin karena pembekuan PSSI dan kompetisi ISL tidak berjalan membuat para pemain ISL mau untuk bermain di kompetisi tarkam, termasuk Liga PBB 2016,” ujar Wahyu.

Sepanjang kompetisi memang terlihat pemain lokal yang biasa tampil di ISL seperti Nova Ariyanto, Boby Satria, Lingga Ashadi, dan pemain timnas Indonesia Ramdani Lestaluhu serta lainnya. Tak hanya itu pemain asing ternama seperti Jean Paul Boumsong, Brima Pepito dan eks pemain Surabaya United Pedro Javier beraksi menghibur ratusan penonton.

“Sejak turnamen PBB Cup dimulai, pemain ISL selalu meramaikan kompetisi. Tapi, tahun ini jumlahnya lebih banyak lagi,” tegas Wahyu.

Pada PBB 2016, Rembo, salah satu tim peserta dari Desa Bojong Kamal, Kecamatan Legok, mampu meraih titel juara setelah mereka menundukkan tim Mars 08 Zeva Batavia, Kecamatan Sepatan. Rembo mampu menang dengan skor tipis 2-1. 

Pada laga tersebut Ramdani Lestaluhu, menjadi bintang lapangan dan sering mendapatkan tepuk tangan dari penonton. Meski pemain Persija Jakarta kelahiran Maluku ini tidak mencetak gol, namun Ramdani memborong assist buat terciptanya dua gol kemenangan Rembo.

Aksi Ramdani tersebut mengubur impian rekannya saat membela Persija, Pedro Javier, untuk meraih gelar juara bersama Mars 08 Zeva Batavi. Pedro hanya mampu memperkecil kekalahan timnya lewat gol pada menit akhir laga.