TangerangNews.com

Bandara Soekarno-Hatta Resah Pesawat Sering dapat Serangan Laser

Denny Bagus Irawan | Senin, 21 Maret 2016 | 16:04 | Dibaca : 3398


Bambang Rianto (Dira Derby / TangerangNews.com)


TANGERANG-Petugas Navigasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mengaku resah dengan mulai banyaknya pilot pesawat yang melaporkan sering mendapat serangan dari laser pointer. Sebab, serangan terjadi disaat posisi pesawat berdekatan dengan landasan (runway).  

 

“Kejadiannya serangan laser bukan pada saat pesawat sedang crossing level, tetapi mau landing dan take off diposisi yang berdekatan dengan runway atau landasan yakni final position,” jelas General Manager Jakarta Air Traffic Services Center Bambang Rianto, Senin (21/3).    

 

Peristiwa tersebut, dilaporkan oleh pesawat kepada control luar petugas AirNav, dalam laporannya para pilot menyatakan,  bahwa mereka mendapat serangan laser atau laser attack.

 

“Jujur saja, karena kejadiannya diluar area bandara dan umumnya  malam hari, penangan menjadi lamban, kami hanya bisa melaporkan kepada pengelola bandara dan kepada otoritas bandara. Adapun langkah selanjutnya kepada dua instansi tersebut,” tuturnya.  

 

Kedepan, pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait dengan bahaya serangan laser ini. Sebab, otomatis masa-masa kritis itu terjadi dimana pesawat harus mendarat dan akan terbang.

 

“Bisa saja pilot menjadi kaget atau kehilangan kesadaran sesaat, ini kan bahaya,” katanya.

 

Karenanya, pihaknya akan menggandeng TNI dan Polri sesuai dengan  UU No.1 tahun 2009 pasal 210  yang isinya menjelaskan,  bahwa setiap orang yang dilarang membuat halangan dapat membahayakan keselamatan keamanan penerbangan. “Kecuali memperoleh izin dari Otban. Kita akan berkoordinasi dengan Paskhas,” katanya.   

 

Sanksinya, kata dia, terdapat di Pasal 421 ayat 1 yang menyatakan, setiap orang yang membahayakan kegiatan keselamatan dan kemanan penerbangan dapat dipidana paling lama satu  tahun atau denda Rp100 juta.

“Ayat 2, lebih tegas, dapat dipidana  3 tahun dan atau denda Rp1 miliar,” jelasnya.  

  

Sementara itu, Safety Manager System, Suryadi mengatakan,  berdasarkan datanya, terdapat dua  bulan Februari serangan laser. “Bulan ini ada tetapi belum direcord,” katanya.  

 

Serangan terjadi pada 2 Februari yang menimpa pesawat Garuda GA328 rute Cengkareng Surabaya, setelah akan take off dalam ketinggian 800 feet.

 

“Serangan kedua terjadi pada 10 Februari,  pesawat Super Green  dengan nomor penerbangan 818 dari Surabaya ke Jakarta posisi akan mendarat di runway Selatan juga mendapati serangan laser saat ketinggian 1000 feet,” katanya.