TangerangNews.com

Melihat Produksi Kue Keranjang Nyonya Lau Jelang Imlek

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 17 Januari 2017 | 16:00 | Dibaca : 4750


Menjelang perayaan tahun baru Imlek ke 2.568, pesanan kue keranjang atau dodol cina di Pabrik Nyonya Lauw di Jalan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang kebanjiran order. (@tangerangnews 2017 / Rangga A Zuliansyah)


TANGERANGNews.com-Menjelang perayaan tahun baru Imlek ke 2.568, pesanan kue keranjang atau dodol cina di Pabrik Nyonya Lauw di Jalan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang kebanjiran order.

 

Pabrik yang memproduksi kue keranjang sejak tahun 1962 ini merupakan usaha keluarga. Pemiliknya adalah Nyonya Lauw Nyim Keng alias Bu Siti. Saat ini pabrik tersebut dikelola keturunan ketiga Nyonya Lauw.

 

Kue keranjang Nyoya Lauw merupakan yang paling terkenal di Jabodetabek.  Salah satu pengelola, Iin mengatakan, menjelang perayaan Imlek, permintaan kue keranjang memang selalu meningkat. Jika hari biasa hanya memproduksi 1 ton, tapi saat jika menjelang Imlek mencapai tiga ton.  

 

“Banyak yang pesan, karena dalam kepercayan Tionghoa, kue keranjang yang dihidangkan disaat perayaan imlek ini merupakan wujud penghargaan kepada dewa dan para leluhur. Dengan menyediakan sesembahan bagi leluhur, dapat mendatangkan berkah untuk keluarga,” katanya, Selasa (17/1/2017).

 

Kue keranjang dijual seharga Rp40.000 per kilogram. Kue ini biasanya dijual ke daerah Jakarta dan Tangerang. “Yang paling banyak ke Jakarta. Bisanya pemesan datang ke sini atau lewat telepon,” katanya.

Menurut Iin, bahan baku utama pembuatan kue keranjang ini tak jauh berbeda dengan pembuatan kue keranjang pada umumnya, yakni menggunakan beras ketan, gula putih dan daun pandan wangi. Pabrik ini pun masih menggunakan alat tradisional untuk memproduksinya.

 

“Cara membuatnya cukup mudah, tapi proses produksi dengan alat tradisional memakan waktu yang sangat lama, sekitar 12 hingga 16 jam,” ungkapnya.