TangerangNews.com

Warnet Diserang Densus 88, 1 Teroris Tewas

| Selasa, 9 Maret 2010 | 18:46 | Dibaca : 2668


Warnet Multiplus yang menjadi lokasi penggerebekan. (tangerangnews / dens)


TANGERANGNEWS-Warga Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, dikejutkan dengan suara tembakan yang berasal dari sebuah ruko di Jalan Prabu Siliwangi sekitar 11.30 WIB.

 
Menurut sejumlah saksi mata, kejadian yang berlangsung selama 15 menit itu bertempat di lantai dua ruko Multiplus, tepatnya di bilik nomor 9. Tembakan itu terjadi ketika Densus 88 sedang melakukan penangkapan terhadap dua orang yang diduga teroris.
 
Dikabarkan, satu orang laki-laki menjadi korban tewas. Sedangkan satu orang yang diketahui istri dari laki-laki yang tewas tersebut berhasil ditangkap bersama dengan tiga orang anaknya di salon Rinova yang lokasinya hanya dibatasi satu ruko , yakni gerai Telkomsel.
 
 Ruko yang posisinya persis di depan sebuah danau itu berlokasi di kawasan padat penduduk.  Sebanyak 15 anggota polisi dari Densus 88 terlihat berada di lokasi tersebut untuk berjaga-jaga.
 
Dengan mengenakan rompi dan helm baja serta senjata laras panjang,  dijelaskan Linda Diana manajer Multiplus di lokasi kejadian, ketika akan melakukan penembakan. Dua orang petugas dari Densus 88 masuk ke Multiplus seraya meminta para pengunjung untuk tiarap. “Kemudian mereka langsung naik ke lantai 2, dan meminta untuk yang kedua kalinya agar tiarap dan langsung menembak laki-laki di bilik 9 itu,” ujar Linda Diana.  Dirinya mengaku mendengar ada letusan tembakan sebanyak empat kali.
 
Seusai penenambakan itu, petugas Densus 88 lalu menyergap Salon Rinova dan menangkap seorang wanita dan mengamankan tiga orang anaknya.  “Saat ditangkap wanita itu sedang dicreambath, dan masih menggunakan handuk dikepala,” kata Upi salah seorang pengunjung Salon Rinova.  

Para anggota Densus 88 itu kemudian membawa wanita tersebut dan membawa satu orang lelaki. Kedua orang itu digiring keluar oleh polisi yang berpakaian sipil menuju mobil Elf. Sementara jenazah lelaki yang tewas itu dievakuasi dan dibawa petugas dengan menggunakan ambulans milik Klinik Bunga Melati. “Polisi juga membawa sebuah tas dan sebuah CPU,” kata Linda Diana. (dira)