TangerangNews.com

Menkes sebut Jika SPM di Tangerang Tidak Tercapai, Pimpinannya kena Semprot

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 5 November 2018 | 19:00 | Dibaca : 2469


Acara Summit, Seminar Kabupaten/Kota Sehat dan Expo 2018 di Novotel Ballroom, Kota Tangerang, Senin (5/11/2018). (TangerangNews.com/2018 / Achmad Irfan Fauzi)


TANGERANGNEWS.com-Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebut bahwa jika Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan di Kota Tangerang tidak tercapai, maka pimpinannya akan disemprot.

"SPM, kalau Tangerang tidak mencapai pimpinannya kena," kata Nila dalam acara Summit, Seminar Kabupaten/Kota Sehat dan Expo 2018 di Novotel Ballroom, Kota Tangerang, Senin (5/11/2018).

Namun, lanjut Nila, hal itu tidak semata-mata hanya berlaku di Kota Tangerang. Melainkan juga di seluruh Indonesia. Kata Nila, Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan SPM bidang kesehatan.

Menurutnya, SPM merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

SPM juga merupakan hal minimal yang harus dilaksanakan oleh Pemda untuk rakyatnya, maka target SPM harus 100 persen setiap tahunnya.

Terdapat 12 indikator SPM yang harus dicapai tiap-tiap daerah, yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar pelayanan antenatal, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan bayi baru lahir, pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar.

#GOOGLE_ADS#

Kemudian, pelayanan kesehatan pada usia produktif, pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus, pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat, pelayanan Kesehatan orang dengan tuberkulosis (TB) dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV.

"Capaian 12 indikator itu angkanya harus 100 persen. Kalau dibawah 100 persen (berarti) gagal, artinya pimpinannya tidak berhasil," tegas Nila.

Nila menambahkan, pencapaian target SPM, mutlak tergantung petugas kesehatan dan Bupati atau Wali Kota. Sebab, kata dia, meskipun telah tersedia fasilitasnya, namun jika pelayanannya tidak baik, tentu akan sia-sia.

"Jadi memang pembimbingnya harus melihat ke bawah, siapa yang kerjakan mulai sistem rujukan yang baik itu Puskesmas, tidak mungkin Wali Kota atau yang pegang itu, kan kalau SPM kesehatan orang-orang kesehatan," jelasnya.

Ia kembali menekankan, target pencapaian SPM sangat penting, artinya harus tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. "Jadi Wali Kotanya tertolong, semuanya tertolong, rakyatnya sehat, SPM naik," tandasnya.(MRI/RGI)