TangerangNews.com

Kabupaten Tangerang Hadapi Masalah Kependudukan, Ini Penyebabnya

Maya Sahurina | Jumat, 16 November 2018 | 16:50 | Dibaca : 6578


Anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah memberikan sosialisasi Program Pengendalian Penduduk yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten di Kelurahan Cisauk, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (16/11/2018). (TangerangNews.com/2018 / Maya Sahurina)


 

 

TANGERANGNEWS.com-Anggota Komisi IX DPR RI Siti Masrifah meminta Pemkab Tangerang untuk serius melakukan pengendalian jumlah penduduk. Pasalnya, persentase penduduk Kabupaten Tangerang pada tahun 2017 mencapai 28,80 persen dari total penduduk Banten yang berjumlah lebih dari 12,45 juta orang.

Hal ini, kata Masrifah, jika tidak diantisipasi dengan program yang baik, maka Kabupaten Tangerang yang dikenal sebagai salah satu tujuan urbanisasi, akan sepadat dengan Jakarta.

Masrifah mengatakan hal itu usai memberikan sosialisasi Program Pengendalian Penduduk yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Banten di Desa Cisauk, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat (16/11/2018).

"Pengendalian penduduk ini harus menjadi salah satu program prioritas. Sehingga harus ada pengintegrasian isu kependudukan dalam perencanaan," ungkapnya.

Kata Masrifah, berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Tangerang mencapai lebih dari 3,58 juta orang, terdiri dari 1,83 juta laki-laki dan 1,75 juta perempuan.

#GOOGLE_ADS#

Sementara, bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Banten, Kabupaten Tangerang adalah yang tertinggi populasinya, diikuti Kota Tangerang (17,19 persen), Kota Tangsel (13,21 persen), Kabupaten Serang (12,00 persen), Kabupaten Lebak (10,35 persen), Kabupaten Pandeglang (9,68 persen), Kota Serang (5,36 persen) dan terendah Kota Cilegon (3,41 persen).

Masrifah juga meyakini, program Kampung KB (Keluarga Berencana) menjadi salah satu solusi dalam pengendalian penduduk. Hal itu karena melalui Kampung KB, terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang isu kependudukan.

"Namun program Kampung KB harus juga diiringi dengan peningkatan dan performance stakeholders dalam pembangunan berwawasan kependudukan," jelasnya.

Jika laju pertumbuhan penduduk tidak terkendali, kata Masrifah, Kabupaten Tangerang akan menghadapi masalah kependudukan yang pelik, salah satunya tingkat kepadatan penduduk yang juga berdampak pada persoalan sosial, ekonomi juga ekologi.

"Tahun 2017 tingkat kepadatannya mencapai 3.73 orang per kilo meter persegi. Sementara rata-rata Banten hanya sebesar 1.288 orang per kilometer persegi," tandasnya.(RAZ/HRU)