TangerangNews.com

Mati Listrik di Bandara Soetta, Ini Penjelasan Dirut AP II

Achmad Irfan Fauzi | Selasa, 12 Februari 2019 | 11:29 | Dibaca : 966


Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin saat diwawancarai oleh awak media di Bandara Soetta, Selasa (12/2/2019). (TangerangNews/2019 / Achmad Irfan Fauzi)


 

TANGERANGNEWS.com-Pasokan kelistrikan sangat penting demi mengoperasikan beebagai peralatan elektronik. Jika mengalami gangguan hingga mengakibatkan kepadaman, berbagai persoalan pun kerap terjadi.

Di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang, misalnya. Bandara bertaraf internasional ini sempat mengalami padam listrik selama beberapa waktu. Salah satunya yang terjadi pada Minggu (3/2/2019).

Kala itu, Terminal 1B Bandara Soetta mengalami gelap gulita pada pukul 19.20 WIB. Pengoperasian pelayanan di terminal tersebut pun terhenti sekitar 5 sampai 10 menit alias hingga pasokan listrik kembali normal.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya berupaya menjamin acceptable level of safety atau bagusnya tingkat keamanan, yang menjadi konsen utama bagi pengelola bandara.

"Insiden-insiden yang terjadi di bandara seperti peristiwa kebakaran termasuk terganggunya pasokan listrik telah diantisipasi," ujarnya di Bandara Soetta, Selasa (12/2/2019).

#GOOGLE_ADS#

Dia menuturkan, jika persoalan mati listrik terjadi di Bandara Soetta merupakan akibat terganggunya pasokan dari PLN dan masalah teknis di kawasan bandara, lantaran adanya sejumlah pengembangan proyek. Dia menegaskan hal ini yang mesti diantisipasi.

"Jadi bermasalah karena ada pengembangan proyek yang apabila tidak terantisipasi dengan baik dalam hal pengoperasian di lapangan itu, bisa memunculkan teknis problem yang membuat tidak nyamannya bandara atau terganggu," jelasnya.

Dia menerangkan, sistem proteksi di Bandara Soetta harus bekerja dengan sempurna secara trip down, sehingga dapat mengindikasi dan mengatasi persoalan terhentinya pasokan listrik. Sejauh ini, pihaknya masih menganalisa hal tersebut.

"Jadi ada hal-hal yang memang kondisi allfunction itu sistem proteksi bekerja, jadi harus dianalisa dulu itu konteksnya seperti apa. Ini menjadi pembelajaran kita semua," paparnya.(RAZ/HRU)