TangerangNews.com

Seorang Guru Meninggal Saat Upacara Hardiknas di Tangerang

Maya Sahurina | Kamis, 2 Mei 2019 | 20:04 | Dibaca : 5686


Petrus Suardi, 56, salah seorang guru di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Tarsisius Vireta, Kecamatan Pasar Kemis saat mendapatkan perawatan medis. (TangerangNews/2019 / Maya Sahurina)


 

TANGERANGNEWS.com-Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Maulana Yudha Negara, Puspemkab Tangerang di Tigaraksa diliputi suasana duka. Pasalnya, salah satu peserta upacara tiba-tiba rubuh kemudian menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (2/5/2019).

Informasi yang dihimpun TangerangNews, korban adalah Petrus Suardi, 56, salah seorang guru di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Tarsisius Vireta, Kecamatan Pasar Kemis.

Awalnya Petrus mengeluhkan sakit dibagian dadanya, kemudian ia meminta dikerik oleh rekannya. Namun usai dikerik, ia jatuh pingsan.

"Posisi beliau saat upacara di dekat taman samping parkir kiri gedung Bupati. Beliau mengeluh sakit pada bagian dada, kemudian minta dikerik, usai dikerik pingsan," terang Aan Kartika, Ketua Korpri Kecamatan Pasar Kemis kepada awak media.

Korban kemudian dievakuasi ke RS Harapan Mulya, Tigaraksa. Namun, ternyata nyawa korban tidak tertolong.

#GOOGLE_ADS#

"Hasil diagnosa dokter rumah sakit, korban meninggal akibat serangan jantung, dan meninggal dilokasi samping lapangan upacara Puspemkab Tangerang," tambah Aan.

Lanjut Aan, korban menghadiri upacara tersebut karena dua siswa SD Tarsisius Vireta meraih juara 1 Olimpiade Sains Nasional (OSN) Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat sekolah dasar.

"Siswa SD Tarsisius Vireta bernama Cindi Wijaya meraih juara 1 Sains Nasional (OSN) Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) , dan satu lagi siswi Melvuna Amanda meraih juara 1 Olimpiade Sains Nasional (OSN)," tutupnya.(RMI/HRU)