TangerangNews.com

Tak Ada Pengulangan, Pertandingan Jerman-Inggris

| Selasa, 6 Juli 2010 | 08:29 | Dibaca : 6609


Matthew Upson menaklukkan Manuel Neuer dan memperkecil ketertinggalan Inggris menjadi 1-2. REUTERS/Dylan Martinez/tempo (reuters / ti)



TANGERANGNEWS-FIFA memang telah menyampaikan pernyataan maaf kepada Inggris dan Meksiko terkait buruknya kepemimpinan wasit yang mengadili pertandingan mereka di babak 16 besar. Akan tetapi sikap FIFA cuma sebatas itu, plus mempertimbangkan untuk memakai bantuan teknologi di lapangan.

Terkait isu diulangnya partai Jerman-Inggris, disebutkan bahwa hal itu membuat jadwal Jerman-Spanyol di babak semifinal diundur tiga hari.

Isu-isu tersebut dinyatakan amat menggelikan,  dan mustahil karena banyak hal. Pertama, hingga berita ini diturunkan tidak ada pernyataan soal itu baik di situs FIFA maupun situs resmi Piala Dunia 2010.

Kedua, mengulang sebuah pertandingan akan berimbas pada banyak hal. Misalkan Inggris kemudian mengalahkan Jerman, bagaimana dengan Argentina? Apakah mereka akan terbang lagi ke Johannesburg padahal baru beberapa jam lalu mendarat di kampung halamannya, karena merasa semestinya bertemuThe Three Lions, dan bukannya Der Panzer?

Imbas lain pengulangan itu adalah, jika partai selanjutnya diundur, mau kapan finalnya? Dan itu akan mempengaruhi semua aspek, termasuk fans yang sudah terlanjur memesan tiket pulang ke negara asalnya, dan sebagainya, dan sebagainya.
 
Seperti diberitakan kantor berita Reuters melaporkan bahwa FIFA telah menyatakan akan mengulang pertandingan 16 besar antara Inggris dan Jerman, setelah petinggi pada badan tersebut memutuskan gol Frank Lampard yang tidak disahkan bisa menjadi bahan untuk mengubah hasil dari pertandingan.

Sedianya Jerman akan bertemu Spanyol di Durban Rabu ini. Namun, FIFA memutuskan untuk menunda pertandingan itu untuk menggelar laga ulang antara Inggris dan Panser.
Pemenangnya akan bertemu Spanyol pada laga semifinal, di mana pertandingan final akan digelar tiga hari kemudian. Belakangan diketahui itu semua hanya isu belaka. (dira)