TangerangNews.com

Peristiwa Bentrokan Rempoa Versi Polisi

| Minggu, 1 Agustus 2010 | 14:37 | Dibaca : 133057


tawuran (tangerangnews / tangerangnews/rangga)


TANGERANGNEWS-Bentrokan yang terjadi antara FBR dengan warga di Rempoa , Ciputat Timur, Tangerang Selatan, menurut polisi terjadi sekitar pukul 19.30 WIB pada Sabtu 31 Juli 2010.
 
Pusat Komunikasi dan Informasi Polda Metro Jaya menyatakan, bentrokan itu terjadi berawal. Dari keributan tujuh orang pria yang diduga anggota Pemuda Pancasila Tangsel dengan seorang pemuda beranama Ada Nugraha di Jalan Pahlawan, di pertigaan Mabad, Rempoa.
 
Polisi sendiri belum mengetahui, penyebab tujuh orang anggota Pemuda Pancasila itu ribut dengan Ada. Beruntung Ada berhasil diselamatkan. Akibat keributan itu, Ada mengalami luka bagian mata dan memar pada bagian bibir. Karena merasa tidak terima dengan perlakuan itu. FBR mengerahkan massa ke lokasi.
 
Bentrokan pun tidak terelakkan. Kedua kelompok massa saling lempar dengan menggunakan botol dan batu. Akibatnya, tujuh motor Bajaj Pulsar milik FBR rusak.

Bentrakan Meluas ke Kreo
 
Sekitar pukul 21.00 WIB, bentrokan meluas hingga ke Jalan Bintaro Raya, Jakarta Selatan.
 
Sebuah kantor konsultan hukum yang sekaligus sekretariat Pemuda Pancasila MPC Jakarta Selatan di Jalan Bintaro Raya No 24 Blok A, Kebayoran Lama, dirusak. Tidak hanya itu, massa FBR juga membakar 1 unit mobil Nissan Serena B 2562 HR serta 4 motor.

Massa juga melakukan kebrutalan di halaman ruko tempat biliard di dekat pertigaan Tanah Kusir - Jalan Bintaro Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. FBR merusak dan membakar motor Suzuki B 6770 PAP milik seorang warga bernama Sugiharto ,45.

Sekitar pukul 22.10 WIB, massa FBR juga bentrok dengan anggota Forkabi di Jalan Kejaksaan, Kelurahan Kreo, Kecamatan Larangan, Kota  Tangerang. Bentrokan itu bermula saat Thaufan ,38, anggota FBR dan temannya Junaidi ,20, selesai menghadiri milad FBR di Masjid Kubah Emas, Depok.

Sesampainya di lokasi itu, motor korban kehabisan bensin. Tiba-tiba, 4 pria menggunakan topi bertuliskan Forkabi menyerang dengan menggunakan senjata tajam serta balok kayu. Akibatnya, Thaufan mengalami luka dan melarikan diri ke gardu FBR.

Anggota FBR lainnya yang tidak terima atas peristiwa tersebut, kemudian mendatangi lokasi untuk membalas. Akibatnya, bentrokan antara FBR dan Forkabi pun pecah. Akibat bentrokan tersebut, tiga anggota Forkabi bernama Slamet Renaldi, Mahbi dan Nahar mengalami luka robek di bagian bawah bibir.

Sejumlah polisi datang ke lokasi dan menembakkan gas air mata ke arah keributan massa. Kedua massa kemudian membubarkan diri. Sementara aparat kepolisian melakukan penjagaan di sekitar lokasi.(dira)