TangerangNews.com

Daging Sapi Dioplos Babi di Tangerang, Ini Cara Membedakannya

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 18 Mei 2020 | 19:33 | Dibaca : 1178


Kepala Dinas Ketahanan Pangan Abduh Surahman menyampaikan tips membedakan daging sapi dengan daging babi atau oplosan selepas menghadiri konferensi pers, Kota Tangerang, Senin (18/5/2020). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com–Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, konsumsi daging sapi meningkat. Namun, masih terdapat oknum yang memanfaatkan keadaan untuk meraup keuntungan dengan menjual daging sapi dioplos daging babi. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Abduh Surahman menyampaikan tips cara membedakan antara daging sapi asli dengan daging oplosan (daging babi).

Cukup sulit membedakan daging sapi dengan daging babi bila hanya dilihat secara sepintas. Maka, belilah daging sapi dengan harga normal di pasaran. Saat ini harga pasaran daging sapi per kilo Rp120 ribu. 

"Cara membedakannya pertama yang paling aman itu jangan beli daging dengan harga murah," ujarnya selepas menghadiri konferensi pers kasus daging oplosan di Mapolres Metro Tangerang Kota,  Senin (18/5/2020). 

Jika dilihat warnanya, antara daging sapi dengan babi terdapat kemiripan. Biasanya, tenda pedagang daging sapi berwarna biru. Kata Abduh, tenda berwarna biru ini sengaja dipilih pedagang untuk menyampaikan pesan bahwa daging sapi dagangannya terlihat segar. 

barang bukti daging babi dan sapi.

#GOOGLE_ADS#

Lalu, jika ingin mengidentifikasi lebih cermat yakni dengan mencium dagingnya, menurut Abduh, bau daging oplosan sangat amis. Sementara daging sapi asli tidak amis, apalagi bila masih segar. 

"Kalau baunya lebih amis itu bahaya," ungkapnya. 

Sedangkan perbandingan pada sisi serat cukup sulit diketahui. Sebab, daging oplosan biasanya sudah dikontaminasi dengan bahan pembersih seperti boraks. 

"Bisanya dikamuflase. Kalau sudah pakai boraks dan sebagainya itu sudah mirip banget," jelas Abduh. 

Baru-baru ini Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota mengungkap kasus daging oplosan antara daging sapi dengan daging babi yang dijual pria berinisial AD di Pasar Bengkok, Pinang, Kota Tangerang. Berdasarkan pengakuan pelaku, aktivitas penjualan dengan cara curang ini sudah dilakukan sejak Maret 2020. 

Namun, Abduh memastikan pada momentum menjelang Hari Raya Idul Fitri 2020 ini yang cenderung mengalami peningkatan konsumsi, daging sapi yang beredar aman untuk dikonsumsi. 

Dia menambahkan pihaknya telah rutin menjalankan pemeriksaan atau pengawasan peredaran daging setiap tiga bulan. Bahkan ke depan, Dinas Ketahanan Pangan pun akan meningkatkan pengawasan secara ketat untuk memastikan daging terutama daging sapi aman dikonsumsi atau halal. 

"Kalau untuk seorang kami pastikan aman," pungkasnya. (RMI/RAC)