TangerangNews.com

Arsid : Saya Tidak Butuh Kantung, Saya Butuh Isinya...

| Selasa, 28 September 2010 | 13:51 | Dibaca : 120279


Arsid (tangerangnews / dira)


TANGERANGNEWS-Calon Wali Kota Tangsel Arsid mengatakan, pihaknya tidak memerlukan kantung suara. Tetapi dia membutuhkan isi dari kantung tersebut.  Hal itu dijawab Arsid atas pertanyaan TangerangNews.com yang menanyakan, berapa target suara yang akan diraihnya. “Saya tidak bisa menjawab berapa suara yang akan saya raih.

Tetapi saya memiliki target menang. Sebab saya tidak membutuhkan kantung, saya hanya butuh isinya,” ujar Arsid, hari ini di kediamannya.

Sasaran suara Arsid, kata dia, adalah masyarakat tradisional, tionghoa, betawi,padang dan pendatang . Dimulai dari pedesaan dan pemukiman tertata. “Artinya semua kita garap,” katannya. Dia juga menceritakan awal bertemu Andre. Arsid mengaku, dirinya tidak pernah meminang Andre.

“Jadi tidak ada lamaran, Andre yang datang ke sini dan menawarkan bantuan.  Saya
bilang, kalau mau bantu saya kamu harus jadi wakil saya,” kata Arsid.

Andre memiliki populartitas dan juga memiliki intelektual.”Sehingga kenapa tidak  kami bersama-sama maju,” ujarnya.  Arsid mengatakan, masyarakat di Tangsel ini lebih banyak pendatang. Jumlah pendatang, kata dia, 60%. Untuk itu, Arsid mengatakan, sebaiknya para pendatang tidak hanya tinggal di Tangsel namun juga memperhatikan dan ikut bersama-sama memilih calon wali kota pada Pemilukada ini.  

Ditanya soal kandidat mana yang dia anggap berat? Arsid mengatakan, semua lawannya tidak ada yang dianggap remeh. “Semua saya anggap berat, Benyamin Davnie (kandidat nomor 4) , Norodom, Yayat Sudrajat dalah senior dan atasan saya dipekerjaan. Tetapi saat ini kami adalah kandidat di Tangsel yang harus mengejar garis finish lebih dulu,” katanya.
 
Jika sampai terpilih nanti, dia mengatakan, APBD –lah yang pertama akan dilihatnya. “Jika memang sudah ada APBD-nya, yah kita lanjutkan dulu yang sudah ada. Setelah itu baru kita akan prioritaskan untuk masyarakat. Seperti pendidikan dan sampah yang selama ini menjadi persoalan di Tangsel,” tegasnya. (dira)