TangerangNews.com
Peminta Amal Curi Ponsel, Digebuki di Pondok Jagung
| Selasa, 12 Oktober 2010 | 19:13 | Dibaca : 44944
Hape dipinggang dapat melemahkan tulang. (tangerangnews / dira)
TANGERANGNEWS-Nasib sial menimpa Kalim, seorang peminta amal untuk pembangunan Masjid di suatu daerah. Dia digebuki warga RT3/5 Kampung Dongkal, Pondok Jagung Timur,Serpong Utara, Kota Tangsel, Selasa (12/10) pagi.
Pemilik ponsel, Jumenah mengatakan, Kalim masuk ke rumahnya disaat rumahnya tidak terkunci. “Sebelum masuk rumah dia (pelaku) sempat mngetuk pintu seraya mengucapkan salam. Mendengar itu, saya yang sedang di kamar mandi keluar untuk membuka pintu,” katanya.
Namun, rupanya Jumenah terlalu lama keluar dari kamar mandi sehingga Kalim sudah tidak lagi mengucapkan salam dan mengetuk pintu rumanya.”Sehingga dia pun pergi. Tetapi begitu saya lihat, ponsel saya yang sedang di charge sudah tidak ada di samping televisi. Saya pun teriak spontan,” katanya.
Jumenah berteriak maling, karena Jumenah mencurigai tamu yang tadi mengucap salam di rumahnya. Mendengar teriakan Jumenah, Kalim petugas amal Masjid tadi segera lari dengan membuang sebuah benda dari tangannya.
Warga yang sedang dagang di belakang SD Pondok Jagung Timur 1, mendengar teriakan Jumenah dan menyaksikan Kalim berlari. “Dia pun akhirnya dikejar warga,” katanya.
Adalah Syaiful, warga setempat yang berhasil menangkap pertama kali Kalim. Peminta amal itu pun dibawa Kalim ke rumah Suherman, Ketua RT 03/05 untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Sebelum sampai di rumah pak RT, Kalim habis digebuki warga,” kata Syaiful.
Setelah digeledah, tidak ditemukan ponsel milik Jumaenah.
Yang ada justru dua ponsel lain dan uang Rp40 ribu. “Dia mengaku membuang ponsel Jumenah. Pelaku berdasarkan alamat di KTP berasal dari Lampung,” kata Syaiful. Tidak lama Ketua RT pun menyerahkan Kalim kepada polisi.
Sopian,Babinkamtibmas Ponjati, sampai dilokasi dan berusaha mengamankan Kalim yang sudah membuat marah warga.
Sesaat sebelum diamankan, beberapa warga yang sudah gemas dengan ulah Kalim,. Segera memukul. Aksi pemukulan tak berhenti sampai disitu. Warga yang lain segera menyusul untuk memukul
Kalim. (deddy)