TangerangNews.com

Kapan Pembelajaran Tatap Muka SD di Kota Tangerang Digelar, Ini Jawaban Wali Kota

Achmad Irfan Fauzi | Senin, 20 September 2021 | 14:48 | Dibaca : 1323


Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat diwawancarai awak media di Gedung Tangerang Convention Center, Karawaci, Kota Tangerang, Senin 20 September 2021. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com-Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tangerang telah digelar di tengah pandemi Covid-19. Bagaimana dengan PTM tingkat SD?

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, saat ini pihaknya mengoptimalkan pelaksanaan PTM tingkat SMP.

Adapun dari 40 SMP negeri dan swasta yang digelar PTM pada hari pertama, kini bertambah 100 sekolah.

"Iya, kalau PTM memang kita optimalkan sekarang nih. Karena kita sudah evaluasi hasil yang kemarin. Alhamdulillah berjalan dengan baik, jadi ini kita optimalkan," ujarnya saat ditemui di Gedung Tangerang Convention Center, Karawaci, Kota Tangerang, Senin 20 September 2021.

Arief menuturkan, pihaknya mempertimbangkan untuk membuka PTM tingkat SD. Namun, kini masih melihat pelaksanaan PTM tingkat SMP terlebih dahulu.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat diwawancarai awak media di Gedung Tangerang Convention Center, Karawaci, Kota Tangerang, Senin 20 September 2021.

#GOOGLE_ADS#

"Kita masih melihat pelaksanaan SMP dulu semuanya nih. Karena SD kan belum bisa divaksin, maka kita berharap dengan kita membentuk herd immunity di masyarakat, yang 70 persen anak SD ini yang 30 persen," katanya.

Selain menunggu efektifnya pelaksanaan PTM SMP, pihaknya juga ingin para siswa SD bisa divaksin terlebih dahulu sebelum mengikuti PTM. Lalu, Arief juga berharap kasus Covid-19 terus menurun.

"Jadi, kalau kasusnya berangsur baik, kan kemarin pernah juga kasusnya 0 di Kota Tangerang. Sekarang naik dikisaran di bawah 20. Kalau ini bisa terus maintena kemungkinan anak SS bisa kita berikan kesempatan untuk tatap muka. Kita lagi persiapkan," jelasnya.

Arief menambahkan, pihaknya ingin persiapan PTM untuk tingkat SD juga dilakukan dengan matang, agar malah tidak menjadi klaster kasus Covid-19.

"Kita ingin ini matang supaya tidak menimbulkan klaster dan lonjakan. Seperti Singapura kurang ketat gimana, sekarang kasusnya 900-an. Filipina mendekati 20 ribu," pungkasnya.