TangerangNews.com

Kapolda : Satu Anggota Polres Tangerang Terlibat Peras Germo

| Jumat, 26 November 2010 | 18:47 | Dibaca : 16312


Borgol (tangerangnews / dens)


 
TANGERANGNEWS-Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap 5 oknum anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap seorang germo. Lima oknum tersebut kini sudah ditahan di Mapolda Metro Jaya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman mengatakan, lima anggota tersebut telah ditindak
tegas sesuai prosedur."Ada 5 anggota, mereka sudah kita tahan," kata Sutarman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (26/11/2010).

Lima oknum tersebut terdiri dari 2 anggota Densus 88 Polda Metro, 1 anggota Ditpam Obvit, 1 anggota Ditintelkam Polda Metro dan 1 anggota Polres Tangerang. Kapolda menegaskan, pihaknya akan menindak tegas setiap anggotanya yang melakukan pelanggaran.

"Dan mungkin juga seluruh anggota yang melakukan pelanggaran dan tindak pidana, kita akan proses tindak pidananya," tegasnya.

Informasi dihimpun, 5 anggota ini melakukan pemerasan terhadap germo beberapa waktu lalu. Alih-alih memesan perempuan, kelima anggota tersebut justru mengancam dan meminta sejumlah uang. Tidak hanya itu,  laptop milik germo tersebut juga digasaknya.

Sementara itu Kapolda mengingatkan, sebagai aparat penegak hukum, anggota seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Ia juga menegaskan, setiap anggota yang melakukan tindak pidana akan dikenakan pasal berlapis.

"Jika dia melakukan pelanggaran, tentu kita akan lakukan tindakan berlapis. Mulai dari pidananya sampai sidang disiplin hingga sidang komisi kode etik. Komisi kode etik yang memutuskan, apakah masih layak jadi polisi atau tidak," jelasnya.

Kapolda mengatakan, selama ini pihaknya selalu memberikan upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja anggota. Berbagai upaya pembekalan diberikan kepada anggota demi tercapainya zero complaint.

"Ke dalam kita lakukan pengawasan. Ke dalam kita berikan juga pelatihan kemampuan teknis dan pelatihan yang mengisi jiwa dan keterampilannya. Makanya kita tidak boleh salah sedikitpun, zero complaint," paparnya.

Masih adanya oknum polisi yang nakal menurutnya bukan hanya kesalahan anggota itu sendiri. Menurutnya, pimpinannya juga bersalah karena tidak melakukan pengawasan terhadap anggotanya.

"Kalau bicara salah, semua salah. Pimpinannya juga salah karena tidak melakukan
pengawasan.

Kapolda mengungkapkan, rendahnya remunerasi bagi anggota polisi menjadi salah satu faktor yang membuat anggota itu menyimpang. Namun yang terpenting menurutnya adalah reformasi birokrasi.

"Memang ada korelasi antara pendapatan dengan kinerja, tapi sejauh ini cukup kok.
Tapi remunerasi bukan suatu hal yang diberikan saja oleh pemerintah ke kita. Tapi
ini mulai dari reformasi birokrasi, reformasi birokrasi nasional dan reformasi polri
melingkupi 3 hal aspek kelembagaan, sumber daya manusia dan ketatalaksanaan,"
jelasnya. (dtk/dira)