TangerangNews.com

Pembebasan Lahan Proyek RSUD, Pemkab Tangerang Habiskan Rp50 MiliarĀ 

Tim TangerangNews.com | Rabu, 19 Januari 2022 | 15:49 | Dibaca : 704


Kepala Bidang Pertanahan dan Pemakaman pada Dinas Perkim Kabupaten Tangerang, Dadan Darmawan. (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten telah menghabiskan dana hingga Rp50 miliar untuk pembebasan lahan seluas 4,9 hektare dalam proyek pembangunan Rumah Sakit Daerah (RSUD) tipe C di Kelurahan Tigaraksa, Tangerang.

"Kami telah melakukan pembebasan lahan yang diperuntukan RSUD Tigaraksa seluas 4,9 hektare dengan anggaran Rp45 sampai Rp50 miliar," ujar Kepala Bidang Pertanahan dan Pemakaman pada Dinas Perkim Kabupaten Tangerang, Dadan Darmawan di Tangerang, Selasa 19 Januari 2022, dikutip dari Antara.

Dadan menyebutkan, saat ini proyek pembangunan RSUD Tigaraksa tersebut sudah berjalan pada tahapan pemerataan tanah, dengan target penyelesaian sampai Februari 2022 mendatang.

"Pemerataan tanah yang disiapkan untuk RSUD Tigaraksa ini dilakukan pada bulan Oktober 2021 lalu," terang Dadan. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Muckhlis menambahkan kemungkinan di bulan Febuari 2022 sudah dilakukan lelang pembangunan gedung dan pada April 2022 akan mulai dilakukan pembangunan.

Selain itu, dalam pembangunan itu juga kemungkinan akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, anggaran yang tersedia masih terbatas.

#GOOGLE_ADS#

"Rencananya RS akan dibangun dengan tipe C. Mungkin pembangunan akan dilakukan secara bertahap karena membutuhkan anggaran yang cukup besar, sekitar Rp200 miliar agar RSUD siap beroperasi," terang dia.

Menurut Muckhlis, fasilitas yang akan diberikan di awal merupakan pelayanan utama terlebih dahulu. Di antaranya seperti pelayanan penyakit kulit, poli mata, kebidanan, dan jiwa. 

Hal tersebut berdasarkan PP Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit terkait untuk tipe C dengan kapasitas kamar tidur sekitar 200 dan akan dilengkapi dengan 3 kamar untuk operasi.

Untuk tenaga medis yang dibutuhkan nanti, tentunya sumberdaya manusia (SDM) yang sangat berkompeten. Sementara terkait kapan mulai operasionalnya, ditentukan berdasarkan anggaran. “Kalau tersedia, kemungkinan akan cepat. Tetapi saat ini kan kondisinya pasca Covid-19 Jadi pembangunan juga disesuaikan dengan anggaran saja," tuturnya.