TangerangNews.com

Pengawasan PTM, Dindik Kabupaten Tangerang Maksimalkan Satgas Sekolah

Tim TangerangNews.com | Jumat, 4 Februari 2022 | 13:59 | Dibaca : 575


Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah. (@TangerangNews / Diskominfo Kab. Taangerang)


TANGERANGNEWS.com–Menghadapai lonjakan kasus Covid-19, Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang, memaksimalkan tim satuan tugas (satgas) Covid-19 tingkat sekolah.

Langkah tersebut dilakukan untuk mengawasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, mulai dari tingkat pendidikan dini sampai tingkat pertama, guna mencegah terjadinya penyebaran virus Corona.

“Pengawasan pelaksanaan PTM dalam menjalankan penerapan protokol kesehatan itu sudah menjadi tanggung jawab di masing-masing satuan pendidikan, melalui tim satgas,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Syaifullah di Tangerang, Kamis 3 Februari 2022, seperti dikutip dari Antara. 

Syaifullah mengatakan, tim satgas Covid-19 tingkat sekolah sudah dibentuk dan sudah berjalan, karena itu perlu untuk pengawasan jalannya PTM. “Jadi prinsipnya pembentukan satgas itu dari mereka untuk mereka," katanya.

Menurutnya, sejauh ini dari hasil pelacakan, penelusuran, dan tindakan di lingkungan pendidikan, Kabupaten Tangerang belum menemukan klaster sekolah dalam penyebaran Covid-19. 

Hanya saja, ujar Syaifullah, ada beberapa siswa terkonfirmasi positif berasal dari klaster keluarga. "Yang ditemukan selama ini dari klaster keluarga itu hanya satu atau dua orang saja," ucapnya.

#GOOGLE_ADS#

Lebih jauh dia menuturkan, jika nantinya ditemukan klaster sekolah, maka secara otomatis pihaknya akan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk tingkat pendidikan atau sekolah tersebut.

"Menangani dalam penemuan kasus baru di sekolah harus melakukan kegiatan PJJ. Jadi kami nanti membuatnya secara klaster, tidak menyamaratakan seluruh sekolah. Makanya selama ini kami masih lakukan PTM 50 persen di beberapa sekolah," terangnya.

Sejauh ini, ungkap Syaifullah, sudah ada lima sekolah yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh karena ditemukan adanya siswa terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster keluarga.

Ia menambahkan, pada 7 Februari 2022 sekolah yang melaksanakan PJJ tersebut dapat kembali melaksanakan PTM terbatas. "Kemarin memang ada lima sekolah yang sudah melakukan PJJ karena ada orang tua siswa menyampaikan positif," ujarnya.