TangerangNews.com

Satgas Covid-19 Minta Pemprov Banten Serius Batasi Aktivitas Warga

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 11 Februari 2022 | 15:15 | Dibaca : 316


Ilustrasi Covid-19. (@TangerangNews / Freepik)


TANGERANGNEWS.com-Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat mengalami peningkatan kasus covid-19 secara signifikan. Atas hal tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ketiga pemerintah provinsi tersebut serius membatasi aktivitas masyarakat. 

"Keberhasilan di wilayah ini menentukan perlindungan terhadap wilayah lain yang kasusnya belum tinggi," ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito seperti dilansir dari Medcom, Kamis, 10 Februari 2022.

Wiku menekankan lolosnya orang positif dari daerah hotspot akan berdampak pada peningkatan kasus di daerah lain. Kondisi ini tidak hanya berlaku untuk perpindahan antarprovinsi dan antarpulau.

"Namun, juga pada daerah dalam satu kawasan aglomerasi," kata Wiku.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan dari daerah hotspot ialah melakukan testing terhadap pelaku perjalanan. Testing dapat menentukan mobilitas yang aman, karena dapat mengenali orang positif.

#GOOGLE_ADS#

Selain itu, memperketat pengawasan pelaku perjalanan di fasilitas tranportasi jarak jauh seperti pesawat, kapal, dan lainnya. Maupun penggunaan PeduliLindungi sebagai screening aktivitas dan mobilitas jarak dekat.

"Meskipun berat, pemerintah daerah harus mengusahakan agar tidak ada lagi penambahan kasus dalam dua minggu ke depan, atau kenaikan kasusnya sama dengan nol," kata dia.

Data perkembangan per 6 Februari 2022, menunjukkan kenaikan kasus mingguan nasional terjadi merata di seluruh provinsi Pulau Jawa-Bali. Di antaranya, DKI Jakarta menyumbangkan 42 persen kasus nasional akibat kenaikan 138 kali lipat, Jawa Barat 23,5 persen kasus dengan kenaikannya lebih cepat 336 kali lipat, Banten 14,31 persen dengan kenaikan kasus tercepat 620 kali lipat.

Kemudian, Jawa Timur 5 persen kasus nasional dengan kenaikan naik 83 kali lipat, Bali juga 5 persen kasus dengan kenaikan 392 kali lipat, Jawa Tengah 3 persen kasus nasional dengan 67 persen lipat, serta Daerah Istimewa Yogyakarta menyumbangkan 1 persen kasus dengan kenaikan 51 kali lipat dalam 6 minggu berturut-turut.