TangerangNews.com

40 Persen Sampah Bogor Raya-Tangerang Siap Dikelola TPPAS Nambo

Tim TangerangNews.com | Selasa, 8 Maret 2022 | 18:30 | Dibaca : 407


Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS ) Regional Lulut Nambo, Kabupaten Bogor. (@TangerangNews / TribunnewsBogor)


TANGERANGNEWS.com–Permasalahan pembuangan sampah di wilayah Bogor dan sebagian Tangerang bakal segera teratasi. Pemprov Jawa Barat menyampaikan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS ) Regional Lulut Nambo, Kabupaten Bogor siap untuk mengelola 40 persen sampah di wilayah Bogor Raya (Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok) dan wilayah Tangerang Selatan, Banten.

"Insya Allah Nambo akan mengelola 40 persen sampah sekitar 700 ton sehari bisa kita selesaikan masalah di Depok, Kota Bogor, dan juga Tangerang Selatan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar Prima Mayaningtyas seusai Peringatan Puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 Tingkat Jawa Barat di Kota Bandung, Selasa 8 Maret 2022, seperti dilansir dari Antara. 

Prima memastikan TPPAS Regional Lulut Nambo, Kabupaten Bogor sudah siap diresmikan dalam waktu dekat. Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat sedang melakukan sejumlah persiapan agar pada Maret 2022 ini TPPAS Nambo sudah bisa diresmikan oleh pemerintah.

#GOOGLE_ADS#

Menurut dia, pengoperasian akan dimulai pada Maret 2022 dan rencananya akan hadir Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil.

Sisa sampah Bogor Raya akan dikelola tahun depan sebanyak 40 persen, yaitu 720 ton per hari sehingga dalam sehari dapat mengelola 1.600 sampai 2.000 ton sampah dari Bogor Raya dan Tangerang Selatan menghasilkan RDF atau Refuse Derived Fuel.

"Insya Allah tahun depan kita siapkan tipping fee sudah kita siapkan mekanisme kaitan pembayaran dari Kabupaten kota juga mereka siapkan, teknis penimbangan dan verifikasi bersama-sama untuk menangih kabupaten kota sudah selesai dan kita bisa resmikan Maret," jelas Prima.

Ia menambahkan, pengoperasian TPPAS Lulut Nambo telah mendapat restu dari Kemenko Marves dan dari Kementerian LHK dan mereka setuju pengoperasian dilakukan terlebih dahulu kemudian disusul dengan peresmian. "Mereka siap dan ini Insya Allah terbesar se-Indonesia dan alatnya terbesar juga di dunia," kata Prima.