TangerangNews.com
Dianggap Dompleng Opera Van Java, Andre Taulany Siap Disanksi Panwaslu
| Senin, 17 Januari 2011 | 19:10 | Dibaca : 48646
Andre Taulany (dens / dira)
TANGERANGNEWS-Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan, Andre Taulany, memenuhi panggilan Panwaslu Tangsel, terkait foto dia bersama Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Panwas juga melanjutkan laporan LSM yang menilai Opera Van Java (OVJ) dimanfaatkan untuk kampanye. Andre siap jika nanti ada sanksi.
Andre yang dalam pemilukada berpasangan dengan Arsid, tiba di Kantor Panwaslu Tangsel di Jl Raya Puspitek Buaran Permai No 80 C, Serpong, Tangsel, pukul 10.15 WIB, Senin (17/1/2011). Andre datang bersama tim suksesnya, namun tanpa Arsid.
Andre membenarkan kalau foto-foto yang didapat oleh si pelapor ke Panwas, adalah benar fotonya dengan Ismet Iskandar. Namun menurut Andre, kehadiran dia di sana sebagai artis OVJ dan untuk menghibur hadirin.
"Iya benar, tapi kedatangan saya ke sana sebagai artis bukan sebagai calon wakil walikota. Saya juga di sana bekerja sebagaimana di OVJ bersama temen-temen OVJ lainnya. Saya cari nafkah di sana," ujar Andre.
Mengenai tuntutan LSM agar Andre cuti dari OVJ selama mengikuti Pemilukada, menurut Andre, hal itu tidak mungkin. Dia mengaku terikat kontrak, sempat cuti pun menurutnya mempengaruhi rating acara komedi paling laris itu.
"Saya ini kan terikat kontrak dengan beberapa produk. Lagipula kalau saya berhenti sementara, ratingnya bisa anjlok," tegasnya.
OVJ dituding menjadi bagian dari kampanye Andre. Andre pun siap jika Panwaslu akan menjatuhkan sanksi karena dianggap memanfaatkan OVJ.
"Ya siap, itu kan ada tahapannya sanksinya. Tetapi prinsipnya saya siap jika sampai seperti itu," ujar Andre.
Sebelumnya, Andre dilaporkan beberapa orang warga termasuk LSM Kebijakan Publik Tangerang karena melakukan kampanye dini terkait bertemunya Andre dengan Bupati yang dihadiri PNS, dan ibu-ibu PKK Kabupaten Tangerang di Pendopo Bupati, pada 29 Desember 2010 lalu. Andre juga melawak di depan hadirin. Kegiatan Andre itu lantas dituding sebagai kampanye terselubung. (dtk/dira)