TangerangNews.com

Wali Kota Ajak Warga Tangsel Taat Pajak

| Selasa, 22 Maret 2011 | 19:55 | Dibaca : 76277


Hidayat Djauhari (tangerangnews / dira)



TANGERANG-Penjabat (Pjs) Wali Kota Tangsel, Hidayat Djohari, menghimbau warga Tangsel untuk taat membayar pajak. Karena membayar pajak merupakan kewajiban tiap warga negara.

"Sipapun wajib membayar pajak. Begitu juga wali kota, maupun pejabat daerah lainnya," ujar Hidayat saat acara penyampaian SPT tahunan PPh orang pribadi 2011 di kantor pemkot Tangsel, Selasa (22/3).

Menurut Hidayat, sebenarnya untuk masalah membayar pajak tidak perlu himbauan atau acara seremoni yang dilakukan oleh seorang pejabat negara. Namun karena masyarakat Indonesia yang masih mengacu pada sistem panutan, maka seorang pejabat negara harus memperlihatkan contoh. "Kalau warga sudah sadar bayar pajak, tak perlu acara seremoni seperti ini," tandasnya.

Namun kata Hidayat, berdasarkan data KPP Pratama Serpong, pada tahun 2010 berhasil memperoleh penerimasn pajak sebesar Rp 1,436 triliun, atau melampaui target sebesar Rp 1,303 triliun. KPP Pratama Serpong mempunyai wilayah kerja yang meliputi tujuh kecamatan, 54 kelurahan/desa se-Tangsel.

Namun untuk wajib pajak, kata Hidayat, dari 127.377 wajib pajak, yang menyampaikan SPT tahunan baru 82.780 atau sekitar 64,56 persen. "Bagi yang belum memberikan SPT tahunan ya secepatnya. Karena pajak ini digunakan untuk rakyat juga," ujarnya.

Untuk wilayah Tangsel, peran perpajakan tercermin dalam Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Untuk Dana Bagi Hasil Pajak berasal dari kontribusi setoran PPh orang pribadi, PPh 21, PBB, dan BPHTB dengan persentase sesuai UU No 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Ketua DPRD Tangsel, Bambang P Rachmadi, yang juga mengisi SPT tahunan, mengaku sudah sejak lama menjadi wajib pajak yang patuh, mengingat latar belakangnya sebagai seorang pengusaha. Namun untuk meningkatkan partisipasi warga membayar pajak, kata Bambang, perlu beberapa upaya yang harus dilakukan Direktorat Jenderal Pajak.

"Kalau bisa kantor pembayaran pajak itu dekat dengan pemukiman warga, agar mudah dijangkau. Selain itu petugas yang melayani juga harus ramah seperti di bank. Kalau perlu petugas yang melayani cantik-cantik biar wajib pajak semangat membayarnya," ucap Bambang sambil tersenyum.(DIRA DERBY)