TangerangNews.com

Japanese Language School Pandan College Tangerang, Resmi Dibuka

| Kamis, 7 April 2011 | 17:03 | Dibaca : 123774


Peresmian sekolah kursus bahasa Jepang. (tangerangnews / dira)


TANGERANG-Sekolah khusus Bahasa Jepang Panda College, yang pertama kali hadir di Denpasar Bali, juga membuka cabangnya di Tangerang. Tepatnya di  Gading Serpong , Ruko Golden 8 No.C6-C7, Kabupaten Tangerang. Sekolah itu Kamis (7/4/2011) telah diresmikan.
 
Hadir dalam peresmian tersebut, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Formal dan Non Formal, Hamid Muhammad dan Komisaris Pandan College Richard Susilo.
 
Menurut Hamid Muhammad, dukungan pemerintah terhadap komunikasi dua arah dengan bahasa asing sangat tinggi. Apalagi ini yang dibuka adalah kursus bahasa Jepang.
 
Yang sebenarnya jumlah sekolah kursus bahasa Jepang sangat minim di Indonesia. “Sebenarnya sih banyak, tetapi yang memiliki standar pelayanan minimal sedikit. Kita kan memiliki standar khusus pada sekolah kursus seperti ini, misalnya instrukturnya berpendidikan S1 dan harus memiliki sertifikat mengajar Bahasa Jepang. Bahkan fasilitas infrastruktur di kelas juga memadai, dan tidak boleh lebih dari 20 orang satu kelas,” ujarnya.
 
Hamid mengatakan, kerjasama dua negara yakni antara Indonesia dan Jepang harus terus terjalin. Untuk merealisasikannya dengan baik, tentunya dengan adanya komunikasi dua arah. Jika, komunikasinya tergantu tentu kerjasama akan menghasilkan kurang baik. Tidak hanya itu, pada sekolah kursus berbahasa Jepang seperti ini juga akan menciptakan pengenalan budaya antar dua negara. “Pengenalan budaya kedua bangsa akan dapat tercipta bula tidak ada kendala dalam bahasa yang digunakan. Apalagi Jepang adalah investor terbesar di Indonesia,” terangnya.
 
Sementara itu, Komisaris Pandan College, Richard Susilo mengatakan, dengan menempati negara pertama terbesar yang berinvestasi di Indonesia, tidak diikuti dengan jumlah warga Negara Indonesia yang mampu berbahasa Jepang. “Dari 240 juta warga negara Indonesia, yang bisa bahasa Jepang hanya 300 ribu. Ini sangat membahayakan, jika komunikasi melalui bahasa tidak terjalin dengan baik, bisa jadi Jepang akan berinvestasi ditempat lain,” terangnya.
 
Dia juga mengatakan, Panda College ini sudah memenuhi standar Departemen Pendidikan Nasional, salah satunya yakni setiap kelas pada satu sesi hanya terdiri dari 10 siswa-siswi. “Jadi kami melebihi standar Nasional. Sebab memang kami mengikuti standar di Jepang,” terangnya. (DRA)