TangerangNews.com

Petugas Sipir LP Pemuda Jadi Pesuruh Narapidana

| Sabtu, 9 April 2011 | 15:04 | Dibaca : 36866


Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang, AKBP SAmsi dan Kanit Narkoba II, Syukur Susanto menunjukan barang bukti. (tangerangnews / dira)


TANGERANG-Agus Salim,30, petugas sipir yang juga komandan regu Lapas Pemuda Tangerang Kelas II, ditangkap petugas Polres Metro Tangerang lantaran menjadi pesuruh dua narapidana untuk mengirimkan sabu-sabu, pada Kamis (7/4) sekitar pukul 20.00 WIB.
 
Agus Salim disuruh oleh dua napi, yakni Wahyudi alias Rodex bin Sahid, 31, dan Nahrudin bin Nian, 41, yang yang juga satu sel. Keduanya juga adalah tahanan kasus narkoba. Hebatnya lagi Agus menggunakan seragam waktu antar sabu itu.
 
 
Dari tangan ketiga tersangka polisi menyita barang bukti 10 paket sabu-sabu, yang masing-masing sabu satu paketnya seberat 0.6 gram, atau senilai Rp2,7 juta. Selain itu juga, polisi menemukan alat hisap sabu, timbangan elekrik, 17 unit telepon seluler, 1 buah televisi, 2 buah speker.
 
Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang, AKBP Samsi mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan berdasarkan banyaknya pertanyaan dari masyarakat. “Disamping tugas kita sebagai polisi, ini juga untuk menjawab pertanyaan masyarakat, mengenai peredaran narkoba di lapas Tangerang,” ujar Kasat.
 
Kronologis penangkapan itu berawal dari, anggota polisi yang telah mengetahui adanya salah satu narapidana yang menjual sabu. “Berbekal nomor teleponnya, kami melakukan pendekatan selama dua minggu. Kami kemudian memesan sabu kepada napi itu, tetapi kok pada Kamis (7/4) yang menghubungi anggota kami bukan napi itu, melainkan petugas sipir bernama Agus. Lalu anggota kami janjian di depan Kejaksaan Negeri Tangerang. Saat Agus menyerahkan satu paket sabu itu, kami langsung menangkap Agus yang saat itu menggunakan seragam sipir,” ujarnya.
 
Kepada polisi, Agus Salim mengaku kalau sabu-sabu itu berasal dari dua narpidana, yaitu Wahyudi dan Nahrudin, yang menghuni di blok D kamar 8. “Kami langsung menggeledah sel itu, dan barang bukti seperti yang sudah kami sebutkan tadi ditemukan di sana,” tegasnya.
 
Kalapas Pemuda Kelas II, Kunto, ketika dihubungi membentak wartawan. “Tanya saja sama wartawan lain, kan sudah ada yang mewakili ke sini waktu itu,” kesal. (DRA)