TangerangNews.com

Tangani Kerusakan Pintu Air 10 Tangerang, BBWS Ciliwung Cisadane Sebut Cuma Rembes

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 24 Juli 2023 | 17:50 | Dibaca : 249


Kondisi kerusakan salah satu pintu di Bendungan Pintu Air 10 Pasar Baru (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Empat dari 10 pintu di Bendungan Pintu Air 10 Kota Tangerang jebol, hingga mengganggu pasokan air bersih dari Sungai Cisadane sejak beberapa hari terakhir.

Namun, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Bambang Hidayah membantah jika pintu bendungan tersebut jebol, melainkan hanya rembesan yang diakibatkan dari kendornya karet-karet seal di antara pintu-pintu itu.

“Itu rembes, bocor-bocor itu karena karet-karetnya sudah haus, karet yang ada di setiap seal yang ada di pintu. Jadi ada bagian yang bergeser, karena karetnya sudah tua, jadi harus diganti,” tutur Bambang, Senin 24 Juli 2023.

Baca juga: Kawanan Perampok Berpistol Satroni Minimarket di Tigaraksa Tangerang

Bambang memastikan sudah melakukan penanganan terkait kerusakan pada empat pintu.

Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan penutupan sementara dan memulai penggantian karet pintu, sebagai penanganan darurat, sejak hari Sabtu, 22 Juli 2023. 

“Bisa dicek, yang bocor-bocor berkurang banyak, permukaan air sudah diangka 11, pengambilan air sudah normal,” katanya.

Sedangkan masalah surutnya Sungai Cisadane, menurut Bambang bukanlah hanya pada kerusakan Pintu Air 10 saja, melainkan juga sudah memasuki musim kemarau.

Akibatnya, kiriman debit air dari hulu yakni Batu Belah Bogor, sudah jauh berkurang hingga mencapai 50 persen.

Baca juga: Meriahkan Hari Anak Nasional, Eka Hospital Edukasi Para Ibu Soal Kesehatan Anak

“Jadi pintu rembes bukan satu-satunya masalah, tapi masalah lainnya memang debit air tengah turun sampai lebih dari 50 persen. Normalnya itu kiriman dari Batu Belah ketinggian airnya 2,5 meter, kini hanya 1,1 meter saja, ini surut sekali,” tuturnya.

Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat dan pelaku industri yang menggunakan Sungai Cisadane sebagai air baku, agar menghemat air.

"Lebih baik memanfaatkan cadangan air tanah dari embung-embung atau situ untuk persediaan air," jelasnya.