TangerangNews.com

Kadinsos Kota Tangerang Kesal Dirujak Warganet Gegara Diduga Ambil Paksa Anak Asuh Youtuber Pratiwi Noviyanthi

Fahrul Dwi Putra | Rabu, 9 Agustus 2023 | 14:38 | Dibaca : 503


Kepala Dinsos Kota Tangerang Mulyani (Kiri) saat diwawancari oleh anggota DPR Dewan Perwakilan Rakyat daerah pemilihan Jawa Barat VII Dedi Mulyadi membahas terkait video viral diduga pengambilan paksa anak-anak asuh Youtuber Pratiwi Noviyanthi (@TangerangNews / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com- Perselisihan antara Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang dan Youtuber Pratiwi Noviyanthi masih menjadi sorotan publik. 

Hal itu akibat viralnya video dugaan Dinsos Kota Tangerang secara paksa mengambil  anak-anak yang diasuh oleh Youtuber Pratiwi Noviyanthi.

Kepala Dinsos Kota Tangerang Mulyani, mengungkapkan kekesalannya setelah disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengambilan paksa bayi-bayi yang diasuh oleh Pratiwi. 

Mulyani dengan tegas mengklarifikasi bahwa orang-orang yang mengambil hak asuh anak-anak asuh Pratiwi berasal dari Kementerian Sosial dan bukan dari Dinsos Kota Tangerang, melainkan pihaknya hanya diminta menemani lantaran berada di wilayah administratif Kota Tangerang, yakni kawasan perumahan Cipondoh.

Meskipun Mulyani telah beberapa kali menegaskan hal tersebut, banyak masyarakat yang tetap percaya bahwa anak-anak tersebut diambil oleh Dinsos Kota Tangerang. 

"Semua bayi dibawa ke Kementerian Sosial, bukan ke kantor dinas sosial kami," jelas Mulyani dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi, Rabu, 9 Agustus 2023. 

Pihaknya juga menyatakan tidak merawat bayi-bayi dari Youtuber Pratiwi Noviyanthi seperti yang beredar di media sosial.

"Kami tidak merawat bayi, sehingga tidak ada bayi di kantor dinas sosial kami," tambahnya.

Anggota DPR sekaligus pemilik dari kanal YouTube tersebut, Dedi Mulyadi pun menanyakan alasan mengapa fokus publik tertuju pada instansinya, Mulyani mengungkapkan kebingungannya. "Nah itu, saya gak tahu kenapa," singkatnya.

Dedi Mulyadi, kemudian membahas aspek hukum dalam situasi ini, ia mempertanyakan perlunya izin operasional ketika merawat anak-anak terlantar. 

"Gini pak asumsi publik kan begini, ni orang ngurus orang terlantar kok dimasalahin gitu loh, persepsi publik gitu, ni kan banyak orang yang di jalan terlantar, kan tidak ditangani oleh negara itukan pak, ini ada orang ni yang ngurusin kok ga boleh, apa sih yang gak boleh?" tanya Dedi.

Menanggapi hal itu, Mulyani tidak dapat berkomentar banyak. Menurutnya, persoalan tersebut bukan ranah dari Dinas Sosial Kota Tangerang

"Kan bukan itu pak persoalannya pak, ini yang sedang ditangani oleh pihak kepolisian, jadi kami juga gak tau, jadi persoalannya itu," ungkapnya.

Menurut Dedi, bahwa merawat anak-anak yang ditinggalkan di jalanan seharusnya dianggap sebagai tindakan mulia, dan oleh karena itu, persetujuan regulasi tidak seharusnya menjadi hal utama.

"Bagi saya gak ada urusan izin operasional karena orang yang mengurus orang terlantar bagus tugas mulia," kata Dedi.

Lanjutnya, Dedi menyatakan keraguannya terhadap penyelidikan terhadap tindakan Pratiwi. Ia berpendapat bahwa individu yang merawat anak-anak terlantar tidak seharusnya diselidiki. Sebaliknya, mereka yang meninggalkan anak-anak tersebut seharusnya menghadapi konsekuensi hukum.

"Pertanyaan saya kenapa orang yang mengurus bayi yang tidak diragukan oleh manusia kok diselidiki, ada apa ? Yang harusnya dihukum itu orang yang buang bayi, bukan yang mungut bayi," tegas Dedi.